Showing posts with label kampus. Show all posts
Showing posts with label kampus. Show all posts

Sunday, 23 November 2014

Perihal Kritik

Belakangan ini saya sedang berada dalam lingkungan orang-orang yang sedang menghadapi fase tekanan kerja yang tinggi. Maka konflik amat rentan terjadi. Kalimat yang terlontar bisa rupa-rupa. Mulai biasa, semangat, saran atau kritik.

Hmm, menurut saya lebih baik kita mengurangi tendensi "menyalahkan". Bukankah urgensi kritik itu MEMBANGUN, bukan melemahkan? Sedikit banyak kritik akan mempengaruhi psikis masing-masing pribadi dalam lingkungan itu. Kalau memang untuk membangun, sampaikan kritik tersebut ke divisi/ personal yg terkait supaya tepat sasaran. Karena terkadang, kritik itu akan membuka aib dan itu tidak mengenakkan.

Kini kita saling "memanaskan" kerja. Jadi mari saling melapangkan dada saat mengkritik dan dikritik. Semoga ada semangat untuk saling menghebatkan ya :)

Salam cinta,
Fildzah Amalya

Wednesday, 24 September 2014

Meletakkan Fokus?

Fokuslah untuk membaikkan dan melejitkan
Pada kelebihan.

Memperbaiki kekurangan hanya akan meningkatkan
Dari yang awalnya 'di bawah rata-rata' menjadi 'rata-rata'

Namun mengasah kelebihan akan membuka jalan
Lebih ahli dalam suatu bidang
Untuk menjadi 'di atas rata-rata' dibanding semula.

Tentu saja ini bagian dari sebuah rasa: Bersyukur :)

Thursday, 29 August 2013

(Bukan) Tidak

Lama-lama semua terasa tak habis-habis
Tak kunjung selesai
Hampir saja tak mengenal matahari pagi atau senja hari
Yang ada terkuras energi tak kunjung mati
Entah strategi atau hati yang tak disertakan
Atau emosi yang ingin diluapkan
Kecewa selalu saja
Menuntut tanpa berubah, berbumbu keluh kesah
Lelah?
Namun mengapa tak berubah?

Kita menuntut, dituntut, menyakiti, disakiti
Apa itu pola yang selama ini tak sadar kita jalani?
Lalu apa yang manis untuk diingat?
Kita ini, tujuannya apa?

---
Satu hal.
Semakin tinggi menjejak ketinggian, kita akan semakin diam
Tapi kita harus melanjutkan perjalanan
Merubah haluan, mungkin bisa jadi salah satu pilihan

Duhai, Tuhan.
Bila bukan pada-Mu, pada siapa semua aku berpulang?

Sunday, 5 May 2013

Life

Life's not getting any easier, dear :3

Bersama kesulitan itu ada kemudahan (QS Al Insyirah). Kalau dicermati kata-katanya, kemudahan itu bukan setelah kesulitan loh, tapi bersama. Sehingga bila kita menemui masalah, yakinlah dengan sebenar-benarnya bahwa jalan keluarnya selalu ada.

Lalu nikmati hidup ini, karena memang selayaknya begitu.
Agar tak layaknya keledai yang bekerja.

Monday, 15 April 2013

Surat

Sore kemaren, tiba-tiba handphone berdering. Satu sms masuk. Ah, dari ibu. Spontan saya langsung klik open dan membaca pesan dari wanita penuh cinta itu.
Yap. Pemberitahuan dari ibu kalau ayah baru mengirimi saya pulsa, hehe. Disambung kalimat selanjutnya…
“Kemaren surat tanggal 23 Maret baru ibu terima, bener dari Ayang? Masuk ke selokan Yang, tapi setelah dicuci dikeringkan dan dirangkai baru kebaca jelas. Jadi terharu Yang”
Oke, surat saya memang masuk selokan. Tapi yang penting, bikin ibu terharu jauh membuat saya jadi lebih terharu. Hwaaa >_<

---

Jadi ceritanya di lingkar halaqah (mentoring, pembinaan pekanan. red) saya bulan lalu membahas materi tentang peran wanita, tak terlepas menjadi ummu madrasah (ibu sebagai pendidik dan sekolah bagi anak). Di akhir materi, Murabbi (mentor/ pembina) saya pun meminta kami menulis surat cinta pada Ibu dalam sepuluh menit *serius! pake timer*. Surat kemudian dilipat origami jadi bentuk hati, ditulis alamat hingga akhirnya Murabbi saya benar-benar mengirimkannya.
Dan begitulah. Akhirnya ibu menerima surat itu.



Apa isinya? Ah, ini rahasia ibu dan gadis sulungnya :p 

Friday, 12 April 2013

More than


Dear myself, you know that she’s really come!
Not just giving a book and a bundle of question-try out. More than that, she comes with a bunch of spirit and delivers it to me. She told me everything. Her activity, the hectic sensation of medical study, research, lecturer… But if just she did it, everything will looked interesting. Surely, she has also said that I CAN, then hugged me.
Yeah, sisterhood is sweet. You may not be able stay along in her side, but your smile and advice means everything.
;’)

NB:
big thanks for Mba Nofi Nurina. Maaf karena saya membuatnya repot mengantar slide dan soal Tropmed ke rumah malam-malam, padahal beliau baru saja pulang menjenguk dosen yang habis sakit, dr.Loeki. Beliau begitu tulus, dan saya merasakannya. “Semangat!”, katanya untuk ujian Tropical Medicine saya esok hari. Bismillah.

Thursday, 10 January 2013

Catatan Kecil 142: [Keresahan] tentang Ukhuwah kita hari ini


Kawan, kemarilah sejenak
Sejenak saja
Kemarilah, ada yang ingin kusampaikan padamu

Kawan, 
Aku rindu masa-masa itu
Saat ukhuwah tak lagi dipertanyakan
Saat pemahaman selalu menjadi landasan

Kawan, 
Aku rindu masa-masa itu
Saat menjaga bukan leluasa memandang
Saat mengayomi bukan bombardir perhatian dan curhatan,
bukan juga pembelaan sepihak
Saat keakraban bukan kata-kata mesra berdalih sastra
atau bahkan senyum gelak tawa yang penuh siasat kemaksiatan
Saat koordinasi bukan berbincang ber-dua-dua-an, berlama-lama pula

Izinkan aku bertanya, kawan
Adakah yang salah dengan ukhuwah kita?
Adakah hijab kita sekarang tergeser kepentingan-kepentingan kita?

"ini penting nih!"
"nggak bisa kalau nggak kayak gini!"
"ana terpaksa harus bersikap seperti itu!"
"bukan ana yang memancing lebih dulu!"
pertanyaanku,
seberapa penting tho? seberapa darurat?
nggak bisa atau dibuat 'nggak bisa'?
seberapa terpaksa?

Izinkan aku bertanya,
Bagaimana suasana hati kita 
saat semua melebur baur menjadi satu?
Baik-baik saja kah?
Bangga, karena termakan modernitas zaman?
Menangis terisak karena hatinya sakit,
imannya terluka, nuraninya tidak terima
lalu berteriak, "Aku tak mau disakiti! Cukup!"

Ini bukan soal kultur, kawan
Sekali lagi ini bukan soal kultur
apalagi globalisasi
Ini soal keimanan
Carikan aku contoh dari Nabi
yang membenarkan fenomena ini
dengan alasan kultur Makkah dan Madinah tidak sama
Mungkin aku yang bodoh soal Siroh

Karena ikhtilah hari ini bukan hanya di dunia nyata kita
Karena ikhtilath hari ini bukan cuma di jejaring sosial dunia maya
Tapi ikhtilath hari ini merasuk dalam hati-hati kita
Teraktualisasi di lisan-lisan kita, jemari-jemari kita,
telinga-telinga kita, mata-mata kita
Karena yang ber-ikhtilath itu
HATI nya
tetapi tidak merasa karena sudah biasa

Untuk saudaraku yang tidak sepakat dengan yang kusampaikan, 
Jika ikhtilath adalah solusi ukhuwah
apalagi solusi dakwah
Semoga ada yang BERANI bertanggungjawab
Atas setiap hati yang hadir dan terlibat
Bagaimana suasana hatinya
Bagaimana rasa imannya
Dimana rasa malunya
Di jalan mana sebenarnya ia memperjuangkan dakwah

Untuk saudaraku yang bersepakat dengan ini,
Mari kita kembali ke rasa-rasa awal
Rasa-rasa awal pertama kali masuk dalam barisan ini
Yang mempersatukan kita karena iman
Bukan karena yang lain
Sehingga,jika iman kita compang-camping
Lalu apalagi yang hendak kita persatukan?

Untuk saudaraku yang tidak tergabung keduanya,
Segeralah embuat pilihan
Jangan berdiri di persimpangan jalan
Aku khawatir dirimu mundur ke belakang
Atau hilang diterkam buasnya godaan jalan keimanan

Terimakasih kawan
Engkau mau mampir sejenak kemari
Semoga tumpukan kata-kata ini
tersampaikan di tempatnya
Jika ia berguna, simpan baik-baik di kepalamu,
di kamarmu, di buku-bukumu
Kunci baik-baik di brankas hatimu
Jika ia tak berguna, buang ia di tempat sampahmu
jangan dibuang sembarangan

Sampai jumpa di Jalan Iman

--------------------------------------------------------
ditulis bukan karena merasa paling tahu dan layak memberitahu
          tetapi karena keprihatinan zaman
          menyaksikan prajurit yang gagal paham realitas medan
          bukan karena tidak pernah salah
          tetapi karena belajar dari berjuta siasat kesalahan dan pembenaran diri
          bukan tidak menyadari 'tak ada ikhwah yang tak retak'
          tetapi sadar dan taudiri, setiap yang retak harus diperbaiki, 
          bukan dibiarkan retak lalu dimaklumi
end

ditulis oleh mba Ita Roihanah, syukran ya mba :")

Tuesday, 8 January 2013

Kurcaci Muda (Eps.2)


oleh: Hesthi Rahmadhani Al Fajri

Benar
Aku temui banyak cinta, banyak sekali bahkan
Berada dalam bianglala mu
Bersamamu, mencoba memahami warna warna itu
Meraba, dan berpikir......

Sejenak
Nyaman memang,
Hanya menikmati tubuh ini berputar mengikuti poros bianglalamu

Sayangnya waktu kita telah selesai,
Penumpang lain menginginkan kita turun
Ya, penumpang lain......
Tidak sepantasnya kurcaci kecilmu ini merengek

Hanya bisa berperang dengan batinku sendiri
“Bianglala itu terlalu indah untuk mereka”
Aku sadar, terlalu angkuh aku mengatakannya

Memandangi antik kepompong.....
“Bukankah, semestinya kau juga bermetamorforsis seperti kepompong ini?”, katamu padaku.
Tidak, tegasku

Aku hanya ingin jadi ulat saja
Kepompong tidak punya impian, tapi ulat punya impian jadi kupu kupu yang mampu membuat dunia jadi indah

Ketika aku telah menjadi kupu kupu,
Hanya satu pintaku padamu
Suatu saat nanti bolehkah aku duduk bersama, dalam bianglalamu lagi?


NB: puisi saya (http://merindulangit.blogspot.com/2013/01/kurcaci-muda.html) berbalas, ternyata... semangat dik! ^___^

being a 3rd med student

"You will feel like you do not belong. You will have moments when you question your choice to be here. You will feel incompetent. You will see, hear, and do things that will challenge yourself in this profession. Simply put, third year is hard. You will feel miserable. The year is a systematic destruction of the soul.
But in the end, you are rebuilt."

Friday, 4 January 2013

Syafakillah


"Syafakallahu syifan ajilan, syifan laa yughadiru ba'dahu saqaman..."
"Semoga Allah menyembuhkanmu secepatnya, dengan kesembuhan yang tiada sakit selepasnya..."



Lekas sembuh wahai diri.. Semoga Allah gugurkan dosa bersama sakit ini. Jadi, nikmati saja ya #pukpuk
NB: Ba'da hujan-hujanan, dapat satu set baju ganti dari saudara. Ahh.. jadi lebih hangat rasanya (dalam arti denotasi dan "kehangatan" ukhuwah ini... :D

ayo makan satenya! ;p

Friday, 16 November 2012

semoga kita menjadi...

KADER itu...

Satu pintu bagi berjuta ilmu
Satu jiwa berjuta hikmah
Satu pribadi penuh inspirasi
Sosok murabbi happy
Full prestasi
Dahsyat full manfaat

Wednesday, 7 November 2012

aduh, belum bisa...

Di tengah salah satu acara Krima pekan lalu, saat duduk di belakang bersama kakak kelas
(setingkat di atasku dari jurusan Farmasi) sesama rekan SC...

Beliau kelihatan sedang terjangkit flu-like-syndrome, tampak sekali sedang flu berat. Tiba-tiba nyelutuk, "Fil, anamnesa aku (sambil nyodorin kertas dan bulpen), buatkan aku resep." "Eh? (ragu...) Ga bisa mas...", jawabku. "Loh kamu udah belajar respirasi kan? Ayo buat, kamu tinggal anamnesa aku, diagnosa, trus kamu mau intervensi obat di bagian mana... Simpel", sanggahnya. Dalam hati aku bingung, iya juga... Tapi beneran rasa-rasanya aku belum terbiasa menulis resep. Dari sini, nyadar kalau ilmuku rasanya masih mengambang di teori belum sampai di aplikasi.

"Aku dapat cerita dari dosen, banyak banget koass yang ga bisa bikin resep. Udah buat resep segini.... (Sambil membuat jarak sekitar 7 senti dengan telunjuk dan ibu jarinya), dan parahnya semua salah. Nah, kalau resep salah, aku sebagai apoteker nanti ga mau ngeluarin obat. Trus siapa yang disalahin? Korbannya tetap pasien kan?", imbuhnya.

#Suerr. Ini jleb banget!

"Sini, kalau buat resep legal artisnya apa? (sambil ngajarin dan nulis di kertas yang ia sodorkan tadi)... Coba belajar dari sekarang biar terbiasa. kalau ada temen-temenmu yang sakit, anamnesa aja. Kalau salah sekarang masih wajar kamu mahasiswa, bukan nanti waktu jadi koass apalagi dokter."

"Ini aku punya buku bagus tentang resep, nanti pinjam", katanya.

Bener... Bener... Kalau sampai sekarang masih belum bisa dan mengatakan tidak bisa, trus kapan dong bisanya?? (tanya diri)

Well, setidaknya hari ini saya "tertampar" dengan perkuliahan dua tahun yang telah saya jalani.

Being a doctor is not a simple way because need life learning process. This is.. the way I have chosen, the way I am going to be.

Thursday, 11 October 2012

tentang perempuan, tentang pagi tadi


Diskusi keperempuan: meneladani sosok Robin Lim, bidan berjiwa sosial. Ditemani wajah-wajah manis adik-adik staff BEM, staf magang, dan mba A’yunin sebagai pemateri.
Pagi berseri ditemani mentari, saat lapangan voli masih sepi parkiran motor dan embun pagi masih segar menari. Di depan Griya Mahasiswa, tadi..
“dan setiap orang memiliki potensi kebaikan masing-masing…”

Tuesday, 2 October 2012

Sebagian keluarga luar biasa saya di FKUB

2011, saudara PSDM BEM Nusantara
(Up Grading BEM: mas Dana, mas Agung, Yoga, Wahyu, Yoga Angga, mba Lely, saya, mba Yayuk, Dedy)

2012, punggawa PSDM BEM Semesta
(Temu perdana: Faathir, Afiyf, Anggadha, Wim, Alif, Alfan, saya, Windi, Nandi, Chacha, mba Yayuk, mba Icot -minus Ida dan Farid yang waktu itu belum bisa datang)

Mereka menjadi tempat saya telah dan sedang mempelajari banyak hal. Yang tak hanya sebagai rekan kerja
tapi juga sebagai keluarga... Kita, Pantang menyerah-Solutif-Dedikatif-Motivatif!

insya Allah :)

tak apa

Ceritanya saya ikut lomba, tapi alhamdulillah sepertinya belum rezeki.
karena kata pihak panitia, kuota peserta tidak mencukupi sehingga lomba dibatalkan.

Sedih? Memang. Berhenti? Oo, tentu tidak.

Lanjuuuuut!

Monday, 1 October 2012

simple kan?


  • Saya: Dek, besok ujian kardio nih, doain yak
  • Adik: Kardio?
  • Saya: Jantung maksudnya
  • Adik: Ooh.. Mudah lah ya. cuma 4 bagian doang
  • Saya: Apanya?
  • Adik: Ruangnya lah
  • Saya: --" okey looking that I have to see it more simple
  • Adik: It is difficult the way we see
  • Saya: (terdiam) and simple if we make it so :)
  • Ya, sepertinya saya perlu menyederhanakan banyak hal. Saya sadar, semakin rumit saya memandang sesuatu, maka mudah saja bagi kejenuhan menguras enegi ;)

Thursday, 20 September 2012

Belajar

"semoga lancar ya ujiannya. Semangat! Belajar itu proses yg layak dinikmati :3"

dan begitulah pesan seorang kakak, sebelum aku ujian Faal Cardiology besok.
*manggut-manggut*
daleeeem ya, bukan beban. Ini kebutuhan dan hal yang menyenangkan...

Let's study \m/