Showing posts with label personality. Show all posts
Showing posts with label personality. Show all posts

Sunday, 23 November 2014

Jembatan Memahami

Inti dari sebuah komunikasi adalah antar pihak saling memahami. Perihal bahasa nomor sekian lah ya.

Nah makanya, kalau kita melihat ekspresi orang tua, saudara atau teman dengan berupa-rupa garis muka, identifikasi segera. Apa itu pertanda itu ceria atau full beban, mungkin itu salah satu caranya berkomunikasi dengan ngasih semangat atau minta disemangati. Dia ga perlu berteriak dulu kan supaya kita paham, hehe.

Intinya belajar peka. Susah ya? Heem.

#cmiiw

Perihal Kritik

Belakangan ini saya sedang berada dalam lingkungan orang-orang yang sedang menghadapi fase tekanan kerja yang tinggi. Maka konflik amat rentan terjadi. Kalimat yang terlontar bisa rupa-rupa. Mulai biasa, semangat, saran atau kritik.

Hmm, menurut saya lebih baik kita mengurangi tendensi "menyalahkan". Bukankah urgensi kritik itu MEMBANGUN, bukan melemahkan? Sedikit banyak kritik akan mempengaruhi psikis masing-masing pribadi dalam lingkungan itu. Kalau memang untuk membangun, sampaikan kritik tersebut ke divisi/ personal yg terkait supaya tepat sasaran. Karena terkadang, kritik itu akan membuka aib dan itu tidak mengenakkan.

Kini kita saling "memanaskan" kerja. Jadi mari saling melapangkan dada saat mengkritik dan dikritik. Semoga ada semangat untuk saling menghebatkan ya :)

Salam cinta,
Fildzah Amalya

Wednesday, 24 September 2014

Meletakkan Fokus?

Fokuslah untuk membaikkan dan melejitkan
Pada kelebihan.

Memperbaiki kekurangan hanya akan meningkatkan
Dari yang awalnya 'di bawah rata-rata' menjadi 'rata-rata'

Namun mengasah kelebihan akan membuka jalan
Lebih ahli dalam suatu bidang
Untuk menjadi 'di atas rata-rata' dibanding semula.

Tentu saja ini bagian dari sebuah rasa: Bersyukur :)

Monday, 23 December 2013

Menikmati Diam

Kunikmati diam bila kau pun menulis tentangnya. Kau dapat tetap mendengarku, walau aku membisu. Aku sedang berjalan pergi, namun aku tetap punya arti. Maka lidahku tetap beku.
Sesederhana itu.

Aku akan mencari arah angin yang baru. Untuk membawaku sampai rindu. Menatap wajah langit yang melukis biru.

Diam lebih menyenangkan. Dan tentu saja menenangkan

Wednesday, 17 April 2013

Wednesday, 3 April 2013

Biarkan


Biar baitmu saja yang berbahasa
Dan untai syairmu bersuara
Lalu kau cukup diam

Karena kadang ia lebih lantang
Ya,
Nantikan saja dengan tenang

Malang, 4 April 2013

Monday, 18 March 2013

well done

okay, lately i do like using english in my daily conversation

lovely,
practice makes perfect! :D

Friday, 25 January 2013

sampai lelah itu...



     وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ 
الْعَظِيمُ

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar".
(QS:9 Ayat:111)


mau menyemangati diri:
"Berlelah-lelahlah, Zah.. Sampai kelelahan itu lelah mengikutimu."

Wednesday, 9 January 2013

bengong (?)


Jika kamu ngerasa banyak nganggur dan waktu kosongnya, ayo segera cari aktivitas!
Karena bila kita tak menyibukkan diri dalam kebaikan, fitrahnya kita akan disibukkan dalam keburukan.

dan kalau mau dipikir-pikir lagi, sebenarnya kewajiban kita itu jauh lebih banyak daripada waktu yang tersedia (Hasan Al Banna).
Yosh!

Wednesday, 12 December 2012

Tipe Kepribadian: Pemikir Analitis


Tipe Pemikir Analitis adalah orang-orang pendiam dan tidak banyak bicara. Mereka suka menggali hingga ke dasar masalah – rasa ingin tahu adalah dorongan terbesar mereka. Mereka ingin tahu apa yang menyatukan dunia jauh di dalamnya. Mereka tidak butuh lebih banyak untuk kebahagiaan mereka karena mereka adalah orang,orang yang rendah hati. Banyak ahli matematika, filsuf, dan ilmuwan merupakan tipe ini. Tipe Pemikir Analitis tidak suka kontradiksi dan ketidaklogisan; dengan kecerdasan mereka yang tajam, dengan cepat dan menyeluruh mereka menangkap pola, prinsip, dan struktur. Secara khusus mereka tertarik dengan sifat mendasar segala hal dan penemuan-penemuan teoritis; bagi mereka, tidak penting apakah mereka harus menerjemahkannya menjadi tindakan-tindakan praktis atau membagi pemikiran mereka kepada orang lain. Tipe Pemikir Analitis suka bekerja sendiri; kemampuan mereka untuk berkonsentrasi lebih menonjol dibanding tipe kepribadian yang lain. Mereka terbuka dan tertarik pada informasi baru. 

Tipe Pemikir Analitis hanya memiliki sedikit ketertarikan pada masalah sehari-hari – mereka selalu agak seperti „profesor linglung“ yang rumah dan tempat kerjanya berantakan dan hanya mengkhawatirkan diri sendiri dengan hal-hal dasar seperti kebutuhan fisik ketika hal itu menjadi sangat tidak bisa dihindarkan. Pengakuan atas karya mereka oleh orang lain juga memegang peranan penting bagi mereka; secara umum, mereka cukup mandiri dalam hubungan sosial dan sangat mengandalkan diri sendiri. Oleh karena itu tipe Pemikir Analitis sering memberi kesan kepada orang lain bahwa mereka arogan atau congkak – terutama karena mereka tidak ragu untuk melontarkan isi kepala mereka dengan kritik mereka yang biasanya pedas (sekalipun beralasan) dan rasa percaya diri mereka yang tak tergoyahkan. Orang-orang di sekitarnya yang tidak kompeten tidak akan lolos dengan mudah dari mereka. Namun barangsiapa berhasil memenangkan rasa hormat dan ketertarikan mereka akan mendapatkan orang yang jenaka dan sangat cerdas untuk diajak berbincang. Pasangan yang membuat seseorang takjub dengan pengamatannya yang tajam dan selera humornya yang getir.

Butuh waktu sebelum tipe Pemikir Analitis bisa berteman, namun biasanya mereka akan berteman seumur hidup. Mereka hanya butuh sedikit orang di sekitar mereka. Kemampuan yang paling penting bagi mereka adalah kecocokan dan dengan demikian memberi mereka inspirasi. Kewajiban sosial yang terus-menerus dengan cepat membuat mereka jengkel; mereka butuh banyak waktu sendiri dan sering menarik diri dari orang lain. Pasangan mereka harus menghargai ini dan mengerti bahwa ini bukan karena kurangnya kasih sayang. Begitu mereka sudah memutuskan menyukai seseorang, tipe Pemikir Analitis adalah pasangan yang setia dan dapat diandalkan. Namun demikian, Anda jangan mengharapkan romansa dan ekspresi perasaan berlebih dari mereka dan mereka jelas akan lupa ulang tahun pernikahan mereka. Namun mereka selalu siap menyambut malam yang diisi dengan perbincangan menggairahkan dan segelas anggur lezat!


source: http://www.ipersonic.net/id/15.html

Thursday, 16 August 2012

Muhasabah di Penghujung Bulan Rahmat


Bismillah.
Bersama doa para malaikat, berpendarlah bulan rahmat
Fajar hingga malamnya menunduk pada Rabb sepenuh khidmat
Menyungkur sujud dalam-dalam, tanpa penat
(Padang, Ramadhan 1433 H)


Tinggal selangkah dua hari Ramadhan pergi, lalu memberi kesempatan kita untuk mengistiqamahkan diri setelah menempuh masa pelatihan selama satu bulan. Agar terbukti semangat kita bukanlah laksana ekor tikus yang semakin lama semakin hilang, atau putus.

Menemui penghujung memaksa kita untuk menghitung pencapaian. Sayyidina 'Umar bin Khattab berkata
"Hisablah dirimu sebelum dihisab", dan timbanglah sebelum ia ditimbang. Mari sejenak merenung, menghitung diri...


Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka,
Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka,
Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apa pun),
Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka,
mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.
(Firman cinta Allah, Qur'an Surat Al Mu'minuun 57-61)

Bila Ramadhan momentum bulan perbaikan, sudah sejauh mana diri kita menjadi lebih baik? Berapa banyak kebiasaan buruk yang sudah berhasil kita kurangi dan hilangkan? Dan berapa banyak amalan baik yang sukses kita tambah?

Bila Ramadhan bulan pembiasaan, apakah selama sebulan ini kita sudah terbiasa menjalankan ibadah dan aktivitas kebaikan dengan tidak berat hati atau terpaksa, hingga ia menjadi sebuah kebutuhan hati?
Mari menjadi pribadi yang senantiasa merajut kebaikan! Dimana pun dan kapan pun kita berada...


Agar Ramadhan tidak begitu saja lewat, namun tentunya meninggakan kesan mendalam tentang arti perubahan. Sehingga momentum berharga yang kita dapatkan ini menjadi pembuktian berupa keistiqamahan kita pasca Ramadhan nanti. Insya Allah

NB:
the pictures above are supported by komik muslimah 
and alhamdulillah had gotten this award, jazakillah for Ukhti Dhiba :)



Thursday, 26 July 2012

Have I been a Good Leader

Sudah coba jadi pemimpin? Memimpin dirimu sendiri? Bagaimana jadinya?
Sudah pernah mencoba multifokus? Mengerjakan sesuatu secara bersamaan? Bagaimana jadinya?
Sudah pernah merasa dikejar deadline yang menuntut? Dibentak sana-sini? Dimarahi atas kesalahan yang tidak kau lakukan? Dikambinghitamkan? Bagaimana jadinya?
Sudah pernah menyelesaikan tanggung jawab orang lain yang tiba-tiba menghilang? Sudah pernah mendamaikan pribadi yang berselisih? Sudah pernah memerankan diri sebagai ‘jembatan’?
Sudah pernah menjadi ‘pendengar’? sudah pernah bercerita kepada-Nya? Sudah pernah peduli dengan regenerasi seorang penerus? Sudah pernah menghabiskan waktu mengurusi hal yang bahkan bukan tanggung jawabmu, tapi kau tetap memprioritaskan berada disana tanpa alasan yang jelas?
Bagaimana rasanya?
NB: Sebuah refleksi tentang arti menjadi pemimpin. Seorang teman saya menulis note ini dalam tumblr-nya, lebih lengkapnya bisa di-klik di sini

Friday, 13 July 2012

Air Mata



Salah seorang teman pernah bilang,

"Saat menemui masalah, usahakan kamu tidak menjadi pihak yang menangis. Cukup diam, lalu berpikirlah memecahkan masalah itu."

Tapi dia makhluk logika. Jadi aku tak sepenuhnya sepakat. Bukan karena logikanya. Tapi nyatanya aku merasa perlu menangis sepuasnya di hadapan-Nya, karena aku memiliki batas kuasa. Ada hal-hal yang hanya bisa kulepas dengan takluk di depan-Nya dalam buncah ar mata, tanpa berkata-kata. Dan entah, setelah itu sebagian dadaku menjadi lega.

Wednesday, 6 June 2012

Hati dan Lemari


Sudahkah kita menata lemari pakaian pagi ini?

Apakah kita menemui bahwa lemari kita lebih rapi, lebih indah untuk dilihat, mencari pakaian jadi lebih mudah, menemukan pakaian yang selama ini kita cari, menyingkirkan barang tidak terpakai dan bisa disumbangkan kepada orang yang membutuhkan. Dan tentunya, lemari jadi terlihat lebih luas.

Nah, bayangkan jika lemari itu adalah hati kita. Sekarang tata ulang lagi hati. Rapikan, buang hal yang buruk. Maka kita akan merasakan hati kita semakin luas. Tak lagi sumpek, tak lagi berantakan, atau perasaan yang terselip di sela-sela kesibukan. Agar kita siap untuk menikmati hidup dengan lebih bahagia karena banyak ruang kosong yang siap diisi energi yang baru.

#kunjungan ke Rumah Sakit Prima Husada dan dapat tugas menata lemari membuat banyak pembelajaran baru :D

Tuesday, 5 June 2012

tentang ilmu


Agar apa yang kita cari setiap jenaknya adalah kemanfaatan, maka mohonlah kepada Allah tidak menambahkannya kecuali untuk kebaikan.
Tarbiyah madal hayah, pendidikan sepanjang hayat!

ukhuwah


akan selalu ada cinta karena-Nya, maka kita bersaudara. Itulah ukhuwah :)

Monday, 4 June 2012

anak itu...

Semua perubahan butuh proses... Begitu pun cara seorang anak belajar :)
Ia berpikir, bertanya, meniru.

ada masa depan yang suci, layak untuk diperjuangkan

Bersyukurlah karena masih ada hari ini...
Ketika kemarin harapan tak menjadi kenyataan,
Ketika kemarin ada kecewa yang menggigit,
Ketika kemarin jiwa terasa mengerdil,
Ketika kemarin rasa teramat pahit,
Ketika ada salah yang membebani diri,
Ketika ada pinta yang tak tergapai,
Bebahagialah karena masih ada hari ini untuk menjadikannya lebih baik.
Merapat pada Sang Sutradara hidup,
Berdamai dengan hati,
Berbuat dengan lebih ihsan...
Dan terus bergerak, bermanfaat, hingga lelah tak terasa sebagai lelah..
The show must go on... SEMANGAT!!!

NB: Makasi ya kakaaak! Saat yang tepat kala kau mengirim pesan ini  :')

Sunday, 3 June 2012

rasanya sekarang

Setiap masa punya cerita, ada riaknya. Karena air tenang seringkali menghanyutkan.
Dan tahukah apakah yang ingin kulakukan saat ini? Naik ke atas tebing tinggi, lalu berteriak sekeras-kerasnya. Berharap masalah yang membeban jadi lepas. Tapi tapi... Aku tak seberapa yakin semua akan selesai begitu saja.

Jadi,
-sambil mencoba mendebat pikiran sendiri-, mengapa tak aku coba menyelesaikannya? Meski pelan, tapi aku harus tetap memastikan diri sedang bergerak. That's it.

Monday, 28 May 2012

kontemplasi

Tidak ada evaluasi yang paling mujarab terhadap suatu kesalahan dibanding menyalahkan diri sendiri terlebih dahulu. Korelasikan secara lurus antara kesalahan dengan dampak yang kita rasakan. Karena segala sesuatunya adalah sebab-akibat, kawan!