24 jam adalah jatah yang sama untuk masing-masing kita. Sebagian orang mampu menyelesaikan kewajibannya dengan sempurna, sementara yang lain tertatih mengeja tugas hingga batas waktu. Yang tertatih inilah mereka yang keluar tergesa dari pagi dan tumbang di malam harinya. Aktivitas padat, mengerjakan ini dan itu. Tapi rasanya masih saja tak kunjung selesai.
—-
Tuhan, maaf kami sedang sibuk. Mengejar dunia dan melupakan-Mu. Shalat kami lalai dan terseok di akhir waktu. Ngaji apalagi, hilang di memori kapan membacanya terakhir kali. Yang kami ingat hanya jadwal padat sedari mata baru saja terjaga pagi. Selalu saja pada akhirnya, kami lelah mengejar dunia. Yang tak sudah-sudah. Apa mungkin, ini tandanya berkurang berkah?
—-
Ah, na’udzubillah.
Showing posts with label menjadi tenaga kesehatan. Show all posts
Showing posts with label menjadi tenaga kesehatan. Show all posts
Sunday, 18 January 2015
Tuesday, 30 April 2013
Sunday, 14 April 2013
Kalau Engkau Cinta
Kalau engkau sudah cinta, maka apa yang engkau berikan bukanlah pengorbanan. Tapi memang yang selayaknya diberikan. Kalau engkau mencintai ibu dan ayahmu, lelah dan peluhmu bukan pengorbananmu, tapi itu karena cintamu.
Nah, bersemangat yeah!
Nah, bersemangat yeah!
Wednesday, 3 April 2013
Selamat!
Selamat atas yudisium kakak-kakak Pendidikan Dokter 2009 FKUB sebagai Sarjana Kedokteran hari ini. Semoga ilmunya berkah dan full manfaat dan kelak menjadi sokter yang hebat.
dan,
bersiap menempuh dunia koass :)
#KamiMenyusulTahunDepan insya Allah
Tuesday, 8 January 2013
being a 3rd med student
"You will feel
like you do not belong. You will have moments when you question your choice to
be here. You will feel incompetent. You will see, hear, and do things that will
challenge yourself in this profession. Simply put, third year is hard. You will
feel miserable. The year is a systematic destruction of the soul.
But in the end,
you are rebuilt."
Wednesday, 7 November 2012
aduh, belum bisa...
Di tengah salah satu acara Krima pekan lalu, saat duduk di belakang bersama kakak kelas
(setingkat di atasku dari jurusan Farmasi) sesama rekan SC...
Beliau kelihatan sedang terjangkit flu-like-syndrome, tampak sekali sedang flu berat. Tiba-tiba nyelutuk, "Fil, anamnesa aku (sambil nyodorin kertas dan bulpen), buatkan aku resep." "Eh? (ragu...) Ga bisa mas...", jawabku. "Loh kamu udah belajar respirasi kan? Ayo buat, kamu tinggal anamnesa aku, diagnosa, trus kamu mau intervensi obat di bagian mana... Simpel", sanggahnya. Dalam hati aku bingung, iya juga... Tapi beneran rasa-rasanya aku belum terbiasa menulis resep. Dari sini, nyadar kalau ilmuku rasanya masih mengambang di teori belum sampai di aplikasi.
"Aku dapat cerita dari dosen, banyak banget koass yang ga bisa bikin resep. Udah buat resep segini.... (Sambil membuat jarak sekitar 7 senti dengan telunjuk dan ibu jarinya), dan parahnya semua salah. Nah, kalau resep salah, aku sebagai apoteker nanti ga mau ngeluarin obat. Trus siapa yang disalahin? Korbannya tetap pasien kan?", imbuhnya.
#Suerr. Ini jleb banget!
"Sini, kalau buat resep legal artisnya apa? (sambil ngajarin dan nulis di kertas yang ia sodorkan tadi)... Coba belajar dari sekarang biar terbiasa. kalau ada temen-temenmu yang sakit, anamnesa aja. Kalau salah sekarang masih wajar kamu mahasiswa, bukan nanti waktu jadi koass apalagi dokter."
"Ini aku punya buku bagus tentang resep, nanti pinjam", katanya.
Bener... Bener... Kalau sampai sekarang masih belum bisa dan mengatakan tidak bisa, trus kapan dong bisanya?? (tanya diri)
Well, setidaknya hari ini saya "tertampar" dengan perkuliahan dua tahun yang telah saya jalani.
Being a doctor is not a simple way because need life learning process. This is.. the way I have chosen, the way I am going to be.
(setingkat di atasku dari jurusan Farmasi) sesama rekan SC...
Beliau kelihatan sedang terjangkit flu-like-syndrome, tampak sekali sedang flu berat. Tiba-tiba nyelutuk, "Fil, anamnesa aku (sambil nyodorin kertas dan bulpen), buatkan aku resep." "Eh? (ragu...) Ga bisa mas...", jawabku. "Loh kamu udah belajar respirasi kan? Ayo buat, kamu tinggal anamnesa aku, diagnosa, trus kamu mau intervensi obat di bagian mana... Simpel", sanggahnya. Dalam hati aku bingung, iya juga... Tapi beneran rasa-rasanya aku belum terbiasa menulis resep. Dari sini, nyadar kalau ilmuku rasanya masih mengambang di teori belum sampai di aplikasi.
"Aku dapat cerita dari dosen, banyak banget koass yang ga bisa bikin resep. Udah buat resep segini.... (Sambil membuat jarak sekitar 7 senti dengan telunjuk dan ibu jarinya), dan parahnya semua salah. Nah, kalau resep salah, aku sebagai apoteker nanti ga mau ngeluarin obat. Trus siapa yang disalahin? Korbannya tetap pasien kan?", imbuhnya.
#Suerr. Ini jleb banget!
"Sini, kalau buat resep legal artisnya apa? (sambil ngajarin dan nulis di kertas yang ia sodorkan tadi)... Coba belajar dari sekarang biar terbiasa. kalau ada temen-temenmu yang sakit, anamnesa aja. Kalau salah sekarang masih wajar kamu mahasiswa, bukan nanti waktu jadi koass apalagi dokter."
"Ini aku punya buku bagus tentang resep, nanti pinjam", katanya.
Bener... Bener... Kalau sampai sekarang masih belum bisa dan mengatakan tidak bisa, trus kapan dong bisanya?? (tanya diri)
Well, setidaknya hari ini saya "tertampar" dengan perkuliahan dua tahun yang telah saya jalani.
Being a doctor is not a simple way because need life learning process. This is.. the way I have chosen, the way I am going to be.
Thursday, 11 October 2012
tentang perempuan, tentang pagi tadi
Diskusi keperempuan: meneladani sosok Robin Lim, bidan berjiwa sosial.
Ditemani wajah-wajah manis adik-adik staff BEM, staf magang, dan mba A’yunin
sebagai pemateri.
Pagi berseri ditemani mentari, saat lapangan
voli masih sepi parkiran motor dan embun pagi masih segar menari. Di depan
Griya Mahasiswa, tadi..
“dan setiap orang memiliki potensi kebaikan
masing-masing…”
Friday, 27 July 2012
Sebaik-baik Rencana
Bukan tanpa alasan Ia titipkan aku di kota ini
Bukan seperti inginku di ujung sebaliknya sebelah barat
Rencana-Nya tiada pernah semena-mena
Sungguh
Hanya kita saja
Yang tergesa-gesa menuntut
Padahal,
segalanya akan indah pada waktunya
Jadi nikmati saja tiap wangi aromanya
Dan lukisan pada kelopaknya
:)
Bukan seperti inginku di ujung sebaliknya sebelah barat
Rencana-Nya tiada pernah semena-mena
Sungguh
Hanya kita saja
Yang tergesa-gesa menuntut
Padahal,
segalanya akan indah pada waktunya
Jadi nikmati saja tiap wangi aromanya
Dan lukisan pada kelopaknya
:)
Thursday, 26 July 2012
Have I been a Good Leader
Sudah coba jadi pemimpin? Memimpin dirimu sendiri? Bagaimana jadinya?
Sudah pernah mencoba multifokus? Mengerjakan sesuatu secara bersamaan? Bagaimana jadinya?
Sudah pernah merasa dikejar deadline yang menuntut? Dibentak sana-sini? Dimarahi atas kesalahan yang tidak kau lakukan? Dikambinghitamkan? Bagaimana jadinya?
Sudah pernah menyelesaikan tanggung jawab orang lain yang tiba-tiba menghilang? Sudah pernah mendamaikan pribadi yang berselisih? Sudah pernah memerankan diri sebagai ‘jembatan’?
Sudah pernah menjadi ‘pendengar’? sudah pernah bercerita kepada-Nya? Sudah pernah peduli dengan regenerasi seorang penerus? Sudah pernah menghabiskan waktu mengurusi hal yang bahkan bukan tanggung jawabmu, tapi kau tetap memprioritaskan berada disana tanpa alasan yang jelas?
Bagaimana rasanya?
NB: Sebuah refleksi tentang arti menjadi pemimpin. Seorang teman saya menulis note ini dalam tumblr-nya, lebih lengkapnya bisa di-klik di sini
Thursday, 7 June 2012
Pesan Ayah
A: ada kabar apa nak?
F: besok ujian, yah..
A: persiapkan sebaik-baiknya. Yang penting diulang biar lebih lama ingatnya. Jangan lupa doa.
F: ... doain ya yah... (Zah, simpan lekat pesannya di ingatanmu)
Tuesday, 5 June 2012
tentang ilmu
Tarbiyah madal hayah, pendidikan sepanjang hayat!
edisi ujian#4: hosh!
Arti huruf hiragana di atas adalah "Semangat! Berjuang!"
Energi positif dalam kata dibarengi keyakinan yang kuat, insya Allah usaha akan maksimal. Bismillah :)
Thursday, 31 May 2012
elective session
Rasanya cepat sekali *edisi melow, haha*
Sejak dua minggu yang lalu kita bersepuluh dalam tim Physician Leadership, belajar banyak. It's meaning!
Ingat-ingat... Bersama dosen pengampu kita yang super mengkaji leading a change, diskusi kasus teori kepribadian, menganalisa pidato pemimpin (mulai dari Bung Tomo, Bung Karno, Aa Gym, Mario Teguh, Steve Job, daaaan lainnya). Lanjut praktik pidato, dan asiknya saling memberi masukan tentang gaya pembawaan masing-masing. Kita beda, muda, berbahaya. Wuih.. Peran dokter juga sebagai pemimpin, yang mau ga mau harus bisa menggugah dan mengubah orang-orang yang dipimpinnya.
Pekan kedua, dilanjutkan menganalisa budaya organisasi kesehatan. Dan dan daaan... Kita observasi langsung ke Rumah Sakit Prima Husada. Alhasil karena letaknya di Singosari kita harus berangkat pagi-pagi banget karena harus ikur morning report. Intinya, seharian ini dapat begitu banyak hikmah dan pembelajaran. Ada hal yang menginspirasi banget di RS ini, yakni keterbatasan akan memaksamu menjadi pribadi yang kreatif. Jadi jangan ngeluh sampai kita berusaha dahulu, seperti kalimat yang sering kita dengar kemaren lusa dari Bu Endang Sadi “cari solusi sampe kejedot tembok, dan berdarah-darah”..
Kalau hanya menunggu semua fasilitas tersedia dulu untuk bergerak, ah itu nggak keren! ;)
(lain kali semoga ada kesempatan buat sharing tentang culture organisasi RSPH, insya Allah)
Big thanks buat dr. Arief yang oke (membuat setiap hari berasa motivation training, dan hari ini sukses membuat mata saya berkaca-kaca karena memorable closing-nya tentang cinta dan kepemimpinan ayah), Pita yang menenangkan (pidatomu keren buk dan bisa-bisanya bilang ga siap tampil waktu itu. Oya, jangan salah kucing jadi ayam lagi ya, Pit..hehe), Sanca yang super kocak (cocok banget dah buat stand up comedy, imajinai tingkat tinggi tentang lapisan ozon sebesar pulau Afrika yang mengancam bumi kalau ada meteor jatuh), Hans yang bijak (Tenaaaang, dan sejak balik dari RSPH berniat mencari pasangan hidup yang tepat), Alex yang berapi-api (let it down bro), Mada yang ga kalah berapi-api (trims udah rajin nyiapin absensi), Ricky (ckckk, dasar pembalap. Siap setir 7 menit ke Singosari dan alhasil Hans menolak semobil lagi sama orang yang satu ini), Faiq yang kalem (ga pernah marah, paling rajin kalau wawancara), Rudi yang exciting banget, Wahyu yang tenang penuh pengorbanan. Senang melewati dua minggu ini bersama kalian semua :)
nb: Siap-siap ujian MKDI Mata besok, nona! Oya, semester depan enaknya ambil elektif apa ya? Hmm.
Sejak dua minggu yang lalu kita bersepuluh dalam tim Physician Leadership, belajar banyak. It's meaning!
Ingat-ingat... Bersama dosen pengampu kita yang super mengkaji leading a change, diskusi kasus teori kepribadian, menganalisa pidato pemimpin (mulai dari Bung Tomo, Bung Karno, Aa Gym, Mario Teguh, Steve Job, daaaan lainnya). Lanjut praktik pidato, dan asiknya saling memberi masukan tentang gaya pembawaan masing-masing. Kita beda, muda, berbahaya. Wuih.. Peran dokter juga sebagai pemimpin, yang mau ga mau harus bisa menggugah dan mengubah orang-orang yang dipimpinnya.
Pekan kedua, dilanjutkan menganalisa budaya organisasi kesehatan. Dan dan daaan... Kita observasi langsung ke Rumah Sakit Prima Husada. Alhasil karena letaknya di Singosari kita harus berangkat pagi-pagi banget karena harus ikur morning report. Intinya, seharian ini dapat begitu banyak hikmah dan pembelajaran. Ada hal yang menginspirasi banget di RS ini, yakni keterbatasan akan memaksamu menjadi pribadi yang kreatif. Jadi jangan ngeluh sampai kita berusaha dahulu, seperti kalimat yang sering kita dengar kemaren lusa dari Bu Endang Sadi “cari solusi sampe kejedot tembok, dan berdarah-darah”..
Kalau hanya menunggu semua fasilitas tersedia dulu untuk bergerak, ah itu nggak keren! ;)
(lain kali semoga ada kesempatan buat sharing tentang culture organisasi RSPH, insya Allah)
Big thanks buat dr. Arief yang oke (membuat setiap hari berasa motivation training, dan hari ini sukses membuat mata saya berkaca-kaca karena memorable closing-nya tentang cinta dan kepemimpinan ayah), Pita yang menenangkan (pidatomu keren buk dan bisa-bisanya bilang ga siap tampil waktu itu. Oya, jangan salah kucing jadi ayam lagi ya, Pit..hehe), Sanca yang super kocak (cocok banget dah buat stand up comedy, imajinai tingkat tinggi tentang lapisan ozon sebesar pulau Afrika yang mengancam bumi kalau ada meteor jatuh), Hans yang bijak (Tenaaaang, dan sejak balik dari RSPH berniat mencari pasangan hidup yang tepat), Alex yang berapi-api (let it down bro), Mada yang ga kalah berapi-api (trims udah rajin nyiapin absensi), Ricky (ckckk, dasar pembalap. Siap setir 7 menit ke Singosari dan alhasil Hans menolak semobil lagi sama orang yang satu ini), Faiq yang kalem (ga pernah marah, paling rajin kalau wawancara), Rudi yang exciting banget, Wahyu yang tenang penuh pengorbanan. Senang melewati dua minggu ini bersama kalian semua :)
nb: Siap-siap ujian MKDI Mata besok, nona! Oya, semester depan enaknya ambil elektif apa ya? Hmm.
Monday, 2 January 2012
flashback 2011
Ya aku akui, agak keterlaluan karena 7 bulan meninggalkan blog ini hingga berdebu.
NB: Sejenak saya lihat caption fotonya jadi seperti "berita dalam foto" haha..
entah. Semangat menulis itu memang -turun, dan sekalinya turun dan hilang susah nyarinya. Hiks
Waktu sungguh cepat bergulir dan kini sudah menjejak tahun yang baru -ganti kalender, sodara-sodara!
Buka buku agenda, inget-inget lagi 2011 banyak hal yang terjadi..
Buka buku agenda, inget-inget lagi 2011 banyak hal yang terjadi..
Bergabung di BEM dan LSIM, kepanitiaan tergalau a.k.a Penmas, ikut event Nasional ISMKI (LKM Nas di Malang dan FMB di Bandung, insya Allah tahun depan aku bergabung di kepengurusan ISMKI), Antibiotic 7 (ketemu Vekky, Mimi, Haris, dll), berkutat dalam beberapa kepanitiaan di kampus (yang berbeda, Pemira yang oke punya), dan banyak lagi..
Ini sebagian kilas baliknya :)
Ini sebagian kilas baliknya :)
Hari 2 Penmas di Desa Tumpang pasca kegiatan Dokter Kecil di salah satu SD. Adik-adik peserta diberikan games dan penyuluhan tentang cara hidup sehat berupa sikat gigi dan drama kesehatan
(Pengabdian Masyarakat FKUB 2011)
Training seputar pemimpin dan kepemimpinan. Dilaksanakan indoor dan outdoor. Foto diambil pasca outbond di lapangan depan Graha Medika
(Latihan kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa FKUB 2011)
Dinobatkan sebagai peserta teraktif SKB (alhamdulillah). Berfoto bersama Kapel SKB -Mba Ike
(Sekolah Kader Bangsa FKUB 2011)
Even nasional yang dilaksanakan di FKUB bersama teman-teman Kedokteran seluruh Indonesia. Bersama Mas Er, Wahyu dan Mada, saya menjadi delegasi FKUB.
Belajar banyak? Pastinya.
(Latihan kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa ISMKI 2011)
Alhamdulillah akhirnya datang juga ke Jatim Park 2-Batu setelah sekian bulan menjejak kota Malang. Bersama teman-teman rekreasi di hari terakhir LKMM Nas, berfoto ddi depan Gedung Museum Zoo.
(Latihan kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Nasional ISMKI 2011)
Bersama kakak-kakak Pembina Arsitek Peradaban saat Buka Bareng Panitia. karena tempatnya outdoor, pengambilan gambarnya jadi bagus -eh, nama tempatnya saya lupa-
(PK2MABA dan Krima FKUB 2011)
Foto bareng panitia Pemira di depan Sekretariat kegiatan a.k.a UKM lantai 2, sebelum berangkat untuk Baksos. Formasi yang sebenarnya dibuat secara spontan, tapi keren!
(Pemilihan Mahasiswa Raya 2011)
Interaksi bersama adik-adik Panti saat baksos Panitia usai pelaksanaan Pemira di salah satu panti asuhan di Gajayana.
(Pemilihan Mahasiswa Raya 2011)
Bersama teman-teman yang setia dalam diskusi modul, skill dan apapun itu di ruang 3.03
(dan meski beberapa kali acak kelompok, kebanyakan orang-orangnya ya itu juga)
(3.03 di kelas luar biasa PD-B 2010 FKUB)
dan banyak lagi sebenarnya.
NB: Sejenak saya lihat caption fotonya jadi seperti "berita dalam foto" haha..
Tuesday, 12 April 2011
Ayo dong, Zah
Kini sudah hitungan bulan kedelapan dan hampir menginjak bulan kesembilan sejak aku disambut sebagai mahasiswa baru dalam rangkaian PK2MU dan PK2MABA (ospek, red) oleh kakak-kakak kelas tercinta...
Sudah delapan bulan aku menyesuaikan diri untuk berjibaku dengan dunia perkuliahan di Fakultas Kedokteran di universitas bernama Brawijaya untuk merealisasikan mimpi yang ku bangun, menjadi seorang tenaga kesehatan, hingga dengannya aku ingin mengabdi. Tapi, menelisik kisah delapan bulanku, agaknya aku belum sepenuhnya serius menghadapi akademis. Astaghfirullah..
Ingat, ingat. Tujuan awal aku datang ke tanah Jawa ini adalah ilmu (meski tentunya ilmu itu sangat luas), tapi jelas di sini adalah untuk kuliah. Dengan kata lain, tak ada alasan apapun -yang tujuannya membenar-benarkankan- kalau akademisku morat-marit (Na'udzubillah). Maka akademis harus jadi prioritas utama. Aku harus berusaha menjadi akademisi yang rapi.
Kadang aku memang merasa penat. Tapi kadang aku pun merasa bahwa itu juga yang menjadi pembenaran diri atas kemalasan. Bukankah inti menjadi seorang dokter kelak adalah mengabdi, dan jelas bukan hanya untuk diri. Tubuhku bukan hakku sepenuhnya, ada hak-hak orang lain yang harus aku tunaikan. Dan harus ada yang kuberi untuk orang-orang di sekitarku. Khairunnas yan fa'u linnas. Lelah? Mungkin iya, karena selama ini diriku acapkali dimanjakan dengan waktu luang. Tapi memang tak sepantasnya seorang yang mengabdi mengatakan bahwa dirinya lelah (paling tidak, jangan mengeluh). Pengabdian memang melelahkan. Tak ada pengabdian yang dilahirkan dengan "duduk-duduk di kursi goyang, sayang". Maka, tersenyumlah. Ia akan menghapus kelelahan itu jika kita sandarkan diri sepenuhnya pada Yang Maha Memberi Kekuatan.
Subscribe to:
Posts (Atom)