langit

hey langit!
lama rasanya tak menuang sejungkup rasa dan seutas pena di sini, apa kabarmu?
ah, atau lebih baik aku tanya kabar dunia saja ya?

yang semakin merona
berwarna-warna

dan mencipta cita yang melegenda

yang pelan-pelan kurangkum
dalam bingkai paling istimewa.

jargon

ini cita-cita saya. amiin ya Rabb ^___^b

Usai sharing dan diskusi bersama seorang kakak kelas, sepulangnya ia dari konferensi kepemimpinan. Dan melihat karya orang-orang yang ia ceritakan -jadi tertegun-
Well, I have to be more serious nih!!!!

Pada kisah keterjerembaban pasir pada bumi
Bahwa ia telah tertarik gravitasi
Ia harus jatuh lagi untuk kesekian kali
Meretas di ketinggian dua meter lalu kembali lagi
Tersungkur bersama peluh matahari

Aku tak punya enegi. Ia menguap habis tadi siang.
Lalu dada ini makin sesak saja

khusnudzan

Berprasangka itu melelahkan.

jadi mari diganti saja,

bukankah memperbaiki itu terasa lebih menyenangkan?

---

seperti awan yang tak pernah mempersangkai hujan

yang kadang datang

bisa dengan tanda

atau tiba-tiba

tapi bukankah ada hadiah hujan dengan rinaninya
segores indah lengkung pelangi

di langit tinggi?

:)

satu, tinggi

Menengadah mencari garis batas yang tak kunjung
kutemukan.
Jauh.
Dan kata Maha hanya menyujud pada-Mu
satu.

Melangit lagi.
Mencari cinta tertinggi.
Tapi janji-Mu dekat,
melebihi urat nadi.

langit punya cerita

langit punya cinta
dalam rinai hujan pelan-pelan
yang kini tengah aku rindukan
dalam penantian

memeluk lembut dalam buaian

langit punya bahasa
untuk sebuah teguran
atau tamparan
tapi ini aku tak rindukan

langit telah bercerita
pada kita