Yap. Pemberitahuan dari ibu kalau
ayah baru mengirimi saya pulsa, hehe. Disambung kalimat selanjutnya…
“Kemaren surat tanggal 23 Maret baru ibu terima, bener dari Ayang?
Masuk ke selokan Yang, tapi setelah dicuci dikeringkan dan dirangkai baru
kebaca jelas. Jadi terharu Yang”
Oke, surat saya memang masuk
selokan. Tapi yang penting, bikin ibu terharu jauh membuat saya jadi lebih
terharu. Hwaaa >_<
---
Jadi ceritanya di lingkar halaqah (mentoring, pembinaan pekanan. red) saya bulan lalu membahas materi tentang peran wanita, tak terlepas menjadi ummu madrasah (ibu sebagai pendidik dan sekolah bagi anak). Di akhir materi, Murabbi (mentor/ pembina) saya pun meminta kami menulis surat cinta pada Ibu dalam sepuluh menit *serius! pake timer*. Surat kemudian dilipat origami jadi bentuk hati, ditulis alamat hingga akhirnya Murabbi saya benar-benar mengirimkannya.
Dan begitulah. Akhirnya ibu menerima
surat itu.
Apa isinya? Ah, ini rahasia ibu
dan gadis sulungnya :p
No comments:
Post a Comment