Showing posts with label keluarga. Show all posts
Showing posts with label keluarga. Show all posts

Sunday, 25 January 2015

Mengintip Sosok Ayah

Indeks kekerenan laki-laki akan meningkat saat ia menyeka sabar anaknya yang sedang sakit, telaten menakar obat, mengaduk susu dan memastikannya steril, terjaga waspada menunggu anaknya tidur agar jarum infus tak bergeser, hingga menepuk meninabobokan pelan. Ia tenang mendoakan sang buah hati.

-Refleksi Jaga IKA

Thursday, 17 July 2014

Dear Father

You are the first man who I know in my life
And I call you "Father"

Being a little girl was amazing
Being a daughter was incredible

Hmm.
I may love a lot of man in the future
Someday I'll get married my prince

But in the end let me remind you, Father
that no matter what happen,
you'll always be my king

I love you till forever ends

and I'll always be your "little girl" forever too

:)

Monday, 4 November 2013

Cerita Seribu Kunang-Kunang

Potongan puzzle yang indah menemui keluarga yang amat menggugah. Mulai dari pimpinan lembaga, penulis buku, founder komunitas dan gerakan sosial, wirausaha calon usahawan muda dan sungguh masih banyak lagi.

Setelah ini saya akan ulas materi-materi menggugah yang sukses membuat kami tercengang lalu menanyai diri, saya sudah berbuat apa?

"Jangan menyerah, sebelum gagal dua puluh satu kali." (Ayah Elmir)

Hingga saat kita kembali jumpa, untuk saling bertukar cerita. Mari terangi Indonesia kita dengan sinar, kunang-kunang :)

Hari pertama saat kembali menjejak Malang
untuk melanjutkan dan mencipta barunya karya-karya
usai mengikuti Forum Indonesia Muda 15
di bumi Cibubur


salam hangat,
Fildzah Amalya

Monday, 15 April 2013

Surat

Sore kemaren, tiba-tiba handphone berdering. Satu sms masuk. Ah, dari ibu. Spontan saya langsung klik open dan membaca pesan dari wanita penuh cinta itu.
Yap. Pemberitahuan dari ibu kalau ayah baru mengirimi saya pulsa, hehe. Disambung kalimat selanjutnya…
“Kemaren surat tanggal 23 Maret baru ibu terima, bener dari Ayang? Masuk ke selokan Yang, tapi setelah dicuci dikeringkan dan dirangkai baru kebaca jelas. Jadi terharu Yang”
Oke, surat saya memang masuk selokan. Tapi yang penting, bikin ibu terharu jauh membuat saya jadi lebih terharu. Hwaaa >_<

---

Jadi ceritanya di lingkar halaqah (mentoring, pembinaan pekanan. red) saya bulan lalu membahas materi tentang peran wanita, tak terlepas menjadi ummu madrasah (ibu sebagai pendidik dan sekolah bagi anak). Di akhir materi, Murabbi (mentor/ pembina) saya pun meminta kami menulis surat cinta pada Ibu dalam sepuluh menit *serius! pake timer*. Surat kemudian dilipat origami jadi bentuk hati, ditulis alamat hingga akhirnya Murabbi saya benar-benar mengirimkannya.
Dan begitulah. Akhirnya ibu menerima surat itu.



Apa isinya? Ah, ini rahasia ibu dan gadis sulungnya :p 

Wednesday, 10 April 2013

Anak Prajurit

“Menyerah itu bukan gaya hidup anak TNI”

---

Tertawa saya membaca kalimat yang satu ini di Display Picture salah seorang teman jejaring sosial. Ah, lucu saja menyadarinya.
Ya, menjadi anak dari seorang prajurit negara itu Subhanallah banget. Disiplin dan atmosfernya terasa sekali. Tegas, disiplin serta sedikit otoriter. Haha. Tapi seiring waktu dan bertambah dewasa anak-anaknya, ayah bertransformasi menjadi pemimpin keluarga yang sangat demokratis.
Sekarang, kalau lelah menerpa atau rasanya ingiiiin saja lari dari masaah.. Hmm, ingat lagi kalau ayah ga pernah ngajarin dan mendidik anak-anaknya dengan sikap seperti itu. Jadi, menyerah itu ga ada di dalam kamus hidup kita dan saya tak pernah dibesarkan dengan sifat itu.

Jadi, lagi-lagi saya mesti menyemangati diri… Maju terus! *go go Fildzah* \m/

Wednesday, 9 January 2013

dari vekky :*

Let's do our best for one another ^^ for us..


Sorry for being a bad friends for this whole time, but I'll try my best ^^
and thanks for always stay right next to me~
may god bless us ^^
Uhibukunna fillah :*

:x:x:x
A fake friend will take your secrets to others, A true friend will take your secrets to his grave.

Tuesday, 8 January 2013

Kurcaci Muda (Eps.2)


oleh: Hesthi Rahmadhani Al Fajri

Benar
Aku temui banyak cinta, banyak sekali bahkan
Berada dalam bianglala mu
Bersamamu, mencoba memahami warna warna itu
Meraba, dan berpikir......

Sejenak
Nyaman memang,
Hanya menikmati tubuh ini berputar mengikuti poros bianglalamu

Sayangnya waktu kita telah selesai,
Penumpang lain menginginkan kita turun
Ya, penumpang lain......
Tidak sepantasnya kurcaci kecilmu ini merengek

Hanya bisa berperang dengan batinku sendiri
“Bianglala itu terlalu indah untuk mereka”
Aku sadar, terlalu angkuh aku mengatakannya

Memandangi antik kepompong.....
“Bukankah, semestinya kau juga bermetamorforsis seperti kepompong ini?”, katamu padaku.
Tidak, tegasku

Aku hanya ingin jadi ulat saja
Kepompong tidak punya impian, tapi ulat punya impian jadi kupu kupu yang mampu membuat dunia jadi indah

Ketika aku telah menjadi kupu kupu,
Hanya satu pintaku padamu
Suatu saat nanti bolehkah aku duduk bersama, dalam bianglalamu lagi?


NB: puisi saya (http://merindulangit.blogspot.com/2013/01/kurcaci-muda.html) berbalas, ternyata... semangat dik! ^___^

Kurcaci Muda


Hey dik,
Bukankah kau temui sebanyak cinta
Dalam rona bianglala
Dalam dua bola matamu ada mentari
Yang terang menyala-nyala
Bersama semangat yang kau bagi
Setiap pagi

Hey dik,
Dan semua tanya yang terlontar
Serasa dahaga yang tak berkesudahan
Selalulah seperti itu
Dengan begitu kau begitu ingin tahu

Hey dik,
Pun bersiaplah menjadi kakak
Bagi adik-adikmu kelak
Tapi ingatlah bagi kakak-kakakmu
Engkau tetaplah adik

Selalu…
Seperti yang disampai kakak kita
“Mumpung masih muda”

Dalam dekap langit cinta, 7 Januari 2012
#karena kita saudara

Friday, 9 November 2012

calling


Sore ini saat tetes-tetes hujan mengatur ritme untuk berhenti
Aku merindukan sebuah panggilan
...
Hanya ingin ditanya kabar oleh adik-adik
Ingin dengar suaranya saja, bergurau ala kami bertiga

#dan mendadak saya menjadi amat melankolis :)

Wednesday, 31 October 2012

#bersaudara

Meskipun kita dibesarkan di bawah atap yang sama, namun kita tumbuh dengan ciri yang berbeda. Tapi tetap untuk saling melengkapi.

cc: adik-adikku tersayang Fadhel, Ilda.. #peluk

Sunday, 21 October 2012

Apa Passion-mu?

“We are the center of the problems those we face around”

Seringkali mungkin kita mengeluhkan kondisi teman, adik, kakak, saudara atau binaan kita. Kenapa sulit sekali berubah jadi lebih baik, seakan tiap nasihat yang kita berikan mental begitu saja. Sadarkah, bahwa sebenarnya yang bermasalah justru diri kita yang mengeluh itu.

Kita hanya belum menemukan formula yang tepat untuk menghadapinya. Maka coba raba lagi hati kita, ikhlas kah?

"Dan karena mutarabbi ibarat seorang anak lalu kita hanya perlu memainkan peran sebagai ibu atau ayah, sehingga waktu untuk memahaminya tiada pernah cukup..."

Maka haruslah dengan cinta.

I truly find, one of my passion: membina
Tarbiyah madal hayah. Bismillah

Tuesday, 2 October 2012

Sebagian keluarga luar biasa saya di FKUB

2011, saudara PSDM BEM Nusantara
(Up Grading BEM: mas Dana, mas Agung, Yoga, Wahyu, Yoga Angga, mba Lely, saya, mba Yayuk, Dedy)

2012, punggawa PSDM BEM Semesta
(Temu perdana: Faathir, Afiyf, Anggadha, Wim, Alif, Alfan, saya, Windi, Nandi, Chacha, mba Yayuk, mba Icot -minus Ida dan Farid yang waktu itu belum bisa datang)

Mereka menjadi tempat saya telah dan sedang mempelajari banyak hal. Yang tak hanya sebagai rekan kerja
tapi juga sebagai keluarga... Kita, Pantang menyerah-Solutif-Dedikatif-Motivatif!

insya Allah :)

Monday, 1 October 2012

simple kan?


  • Saya: Dek, besok ujian kardio nih, doain yak
  • Adik: Kardio?
  • Saya: Jantung maksudnya
  • Adik: Ooh.. Mudah lah ya. cuma 4 bagian doang
  • Saya: Apanya?
  • Adik: Ruangnya lah
  • Saya: --" okey looking that I have to see it more simple
  • Adik: It is difficult the way we see
  • Saya: (terdiam) and simple if we make it so :)
  • Ya, sepertinya saya perlu menyederhanakan banyak hal. Saya sadar, semakin rumit saya memandang sesuatu, maka mudah saja bagi kejenuhan menguras enegi ;)

Wednesday, 12 September 2012

Lelaki itu


Di kala kanak-kanak dulu, saat demam hingga malam hari biasanya aku merengek karena merasa tidak nyaman. Jika ibu akan bolak-balik menghampiri seraya mengganti kompres dengan wajah terlihat cemas. Maka, dengan suaranya yang berwibawa ayah akan bilang, “Anak ayah gapapa kok”. Lalu ia akan meletakkan punggung tangannya di keningku sambil berucap, “Sini, biar panasnya menular ke Ayah aja..”. Dan kata-kata ayah bikin aku yakin segera sembuh.

Ayah seorang didikan militer, dan itulah sebabnya beliau punya kepribadian amat tegas. Tak terkecuali pada anak-anaknya. Sejujurnya saat kecil aku merasa sangat takut pada ayah. Karena seringnya bertengkar sama adik, maka akulah yang kerap menjadi “sasaran” nasihat, bahwa seorang kakak harus mengalah dan jadi contoh.

Ia yang selalu mengungkapkan kebanggaannya dengan bilang, “Siapa dulu dong, anak ayah!”. Tapi oh tapi, kalau marah pun tak main-main (dan marahnya selalu dengan alasan dan tentunya sebagai tanda sayang)
Bahkan cara menjawab panggilan orang lain pun beliau ajarkan. Engkau cukup dipanggil satu kali, keduanya adalah teguran dan jangan sampai ke panggilan ketiga. Jawab minimal dua kata, “Ya, yah..” atau “Ya. Bu..” dan seterusnya.

Waktu ayah jadi imam shalat, maka bacaan favoritnya adalah ayat kursi. Makanya aku jadi familiar sama ayat ini.

Dan sejak terpisah jarak, maka setiap malamnya ayah akan menelefon ke rumah meski hanya bertanya kabar atau “Gimana sekolahnya, nak?”

Ya, tiap ayah punya cara mengungkapkan rasa cinta pada anaknya.

Dan seperti malam ini, “Gimana sayang, ada kabar?” katanya di ujung telefon.

Tuesday, 7 August 2012

(dikira) pergi sama...

Waktu di pesawat saat perjalanan pulang ke Padang bersama adik, terjadi percakapan singkat dengan seorang nenek dan cucunya yang masih batita.

saya: Adeeek.. Siapa namanya?
si adek: (malu-malu)
nenek: Lala nte.. (sambil bujuk cucunya, lalu menoleh ke arahku). Ka Padang juo?
saya: iyo nek. Pulang kini
nenek: samo uda?
saya: eeh, indak nek.. Samo adiak
nenek: ooh..
saya: (menoleh ke kursi sebelah, berbisik) Ondeh deeel, dikiro pai jo uda a?
adik: haha, tando tu ma yang. Basiap lah lai
saya: --"

Tapi sst, dalam hati berdoa.. "Oh Allah jika iya, dekatkanlah"
:)

Saturday, 28 July 2012

Pulang

Pagi ini,
ditelfon ayah sama ibu, dan disuruh segera pulang.
sampai diancem dipesenin tiket *hehe*

iya bu, yah..
ananda akan pulang! segera ^^b

Wednesday, 25 July 2012

Belajar Puasa

Inget pertama kali belajar puasa? Ternyata belajar kita adalah sebuah proses, pembiasaan.
Dulu rasanya sehari puasa itu lamaaaaa banget. Apalagi kalau udah siang terik *glek, hauuus* Tapi kalau udah tiba waktu berbuka, whoaa... Nikmatnya tiada dua!