Showing posts with label tadabbur. Show all posts
Showing posts with label tadabbur. Show all posts
Friday, 9 November 2012
Tuesday, 2 October 2012
Kalian (Tidak Bisa) Bakar Kami
Oleh: Fildzah Amalya*
Tadi
Empat puluh dentuman mengoyak mimpi
Padahal matahari belum mencumbu pagi
Gerimis pecah
Tangis patah terbelah
Memupus bulan yang kurus
Yang menggantung di malam kelam
Dan anak-anak tidak bisa sembunyi lagi
Di ketiak bapaknya
Pagi ini angkat senjata
Padahal, katanya kita sudah merdeka
Tapi rumput-rumput jadi bisu
Bersama pesta pora rudal
Empat puluh lima ribu orang
Dipaksa keluar
Dan kota kami dibakar
“Besok kita pulang, Nak”
Merebut lagi merah putih
Jiwa kami masih terbakar
Nyalanya masih terang
Menjaga tanah darah air mata mata air bangsa ini
:
Palagan Surabaya
(2012)
*Penulis adalah mahasiswa kedokteran, menyukai kepenulisan, sejarah dan sastra. Aktif
menulis dan mendeklamasikan puisi sejak SMA. Beberapa tulisannya sempat dimuat
di beberapa media cetak lokal.
Monday, 20 August 2012
Labels:
alam,
dakwah cinta,
doa,
hikmah,
keluarga,
kusuka,
langit,
puisi,
tadabbur,
ukhuwah,
untukmu
Friday, 17 August 2012
Thursday, 16 August 2012
Muhasabah di Penghujung Bulan Rahmat
Bismillah.
Bersama doa para
malaikat, berpendarlah bulan rahmat
Fajar hingga malamnya
menunduk pada Rabb sepenuh khidmat
Menyungkur sujud dalam-dalam,
tanpa penat
(Padang, Ramadhan 1433
H)
Tinggal selangkah dua hari Ramadhan pergi, lalu memberi kesempatan
kita untuk mengistiqamahkan diri setelah menempuh masa pelatihan selama satu
bulan. Agar terbukti semangat kita bukanlah laksana ekor tikus yang semakin
lama semakin hilang, atau putus.
Menemui penghujung memaksa kita untuk menghitung pencapaian. Sayyidina 'Umar bin Khattab berkata
"Hisablah dirimu sebelum dihisab", dan timbanglah sebelum ia ditimbang. Mari sejenak merenung, menghitung diri...
"Hisablah dirimu sebelum dihisab", dan timbanglah sebelum ia ditimbang. Mari sejenak merenung, menghitung diri...
Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka,
Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka,
Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apa pun),
Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka,
mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.
(Firman cinta Allah, Qur'an Surat Al Mu'minuun 57-61)
Bila Ramadhan momentum bulan perbaikan, sudah sejauh mana diri kita
menjadi lebih baik? Berapa banyak kebiasaan buruk yang sudah berhasil kita
kurangi dan hilangkan? Dan berapa banyak amalan baik yang sukses kita tambah?
Bila Ramadhan bulan pembiasaan, apakah selama sebulan ini
kita sudah terbiasa menjalankan ibadah dan aktivitas kebaikan dengan tidak
berat hati atau terpaksa, hingga ia menjadi sebuah kebutuhan hati?
Mari menjadi pribadi yang senantiasa merajut kebaikan! Dimana pun dan kapan pun kita berada...
Agar Ramadhan tidak begitu saja lewat, namun tentunya meninggakan
kesan mendalam tentang arti perubahan. Sehingga momentum berharga yang kita dapatkan ini menjadi pembuktian berupa keistiqamahan kita pasca Ramadhan nanti. Insya Allah
NB:
the pictures above are supported by komik muslimah
and alhamdulillah had gotten this award, jazakillah for Ukhti Dhiba :)
the pictures above are supported by komik muslimah
and alhamdulillah had gotten this award, jazakillah for Ukhti Dhiba :)
Sunday, 5 August 2012
remina
Berdiri di sini seperti mengingat tuijuh tahun silam.
Keberadaanku di sini Allah gariskan
Kini kami mengerti
Bahwa estafet tak boleh berhenti
Bergulir pada generasi pengganti
Agar tongkat itu tak tumbang lalu kemudian mati
Maka menyesallah
Bila kami tak meregenerasikan
Semangat itu tumbuh lagi di tengah jiwa adik-asik kami
"Hendaklah kamu khawatir meninggalkan generasi yang lemah di belakangmu, takutlah atas mereka. Maka bertaqwalah kepada Allah dan berkatalah dengan kata-kata yang benar". (QS. 4 : 9)
Keberadaanku di sini Allah gariskan
Kini kami mengerti
Bahwa estafet tak boleh berhenti
Bergulir pada generasi pengganti
Agar tongkat itu tak tumbang lalu kemudian mati
Maka menyesallah
Bila kami tak meregenerasikan
Semangat itu tumbuh lagi di tengah jiwa adik-asik kami
"Hendaklah kamu khawatir meninggalkan generasi yang lemah di belakangmu, takutlah atas mereka. Maka bertaqwalah kepada Allah dan berkatalah dengan kata-kata yang benar". (QS. 4 : 9)
Monday, 30 July 2012
Taubatnya adalah Pembuktian Cinta
Namanya Ikrimah bin Abu Jahal. Semasa kafir, ia termasuk orang terdepan yang sangat memerangi kaum muslimin. seperti ayahnya. Hingga saat terjadi Fathu Makah, Ikrimah melarikan diri keluar Mekah. Ia marah, malu, takut. Namun salah seorang bertanya pada Ikrimah dan menyuruhnya kembali ke kota kelahirannya itu dengan menjamin bahwa Rasulullah sungguh pemaaf dan tiada menaruh dendam.
Ikrimah akhirnya berbalik ke Mekah dan menemui Rasulullah. Benar, Sang Nabi memaafkannya. Ikrimah haru. Lalu tergugahlah hatinya mengucap syahadat. Lalu sambil bercucuran air mata mengatakan, “Ya Rasulullah, sebelumnya tidak ada orang yang paling kubenci kecuali engkau. Namun setelah aku bersyahadat tidak ada orang yang kini kucintai selain engkau.”
Ikrimah benar-benar menyesal akan dosanya. Setiap hari ia bertaubat, meminta ampun pada Allah dan sungguh-sungguh memperbaiki dirinya. Hingga setiap kesempatan beramal diusahakannya untuk dipenuhi. Tibalah salah satu perang Yarmuk, antara muslimin dan orang kafir. Ikrimah bersegera maju ke medan perang, bersiap menjemput syahid. Namun ia menangis pilu, “Apakah dengan syahidku nanti aku bisa menebus seluruh dosaku? Apakah Allah memperkenankanku masuk surga?”. Merasa pengorbanannya belum cukup, ia akhirnya melepas baju perangnya. Turun berlaga tanpa pakaian pelindung. Dan di sakaratul maut dengan seratus tusukan di tubuhnya, ia merintih lagi “Apakah aku bisa menebus dosa-dosaku?”.
Salah seorang sahabat yang melihatnya sekarat mendekati hendak memberi Ikrimah minum. Ia masih gusar, “Berikan air ini pada saudaraku yang lain”. Hingga syahid menjemputnya.
Begitulah seorang hamba. Raja’ dan khauf hanya pada Allah yang mendorongnya gundah pada dosa-dosanya. Bahkan syahid baginya belum lagi cukup untuk menebus. Ia bertaubat dengan, karena, dan untuk cinta pada Rabb-nya.
(Kajian Sore Ramadhan oleh Ustadz Dwi Aprianto)
Friday, 27 July 2012
Wednesday, 25 July 2012
Tuesday, 24 July 2012
Sunday, 22 July 2012
Subuh Ramadhan
Heningnyanya selalu syahdu berhias senandung Qur’an dan kokok ayam. Rindunya selalu biru yang bertalu-talu. Dan dzikir al-Ma’tsuratnya selalu menemui gugu. Pun dingin yang menusuk-nusuk telah menjanjikan sejuta nikmat daripada berkelung selimut hangat.
..Ashshalaatu khairum minannaum…, adzan dari masjid seberang
Penciptaan: Tanda bagi Mereka yang Berakal
Di subuh gugu, para sahabat menunggu Rasulullah di masjid untuk mengimami mereka. Namun setelah beberapa saat, beliau tak kunjung datang. Maka salah seorang sahabat, Bilal, mendatangi rumah sang Nabi dan mendapatinya bertumpah air mata. Hingga membasahi janggutnya yang mulia.
Bilal tak tahan melihatnya, lalu dengan menangis pula ia bertanya, “Wahai Nabi, apa yang membuatmu menangis sedemikian rupa?”
Sang Nabi menjawab, “Sesungguhnya telah turun ayat padaku…
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” -QS ‘Ali Imran: 190
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” -QS ‘Ali Imran: 190
Tuesday, 17 July 2012
khusnudzan
jadi mari diganti saja,
bukankah memperbaiki itu terasa lebih menyenangkan?
---
seperti awan yang tak pernah mempersangkai hujan
yang kadang datang
bisa dengan tanda
atau tiba-tiba
tapi bukankah ada hadiah hujan dengan rinaninya
segores indah lengkung pelangi
segores indah lengkung pelangi
di langit tinggi?
:)
Wednesday, 20 June 2012
---
Rabbi, hati ini gerimis lagi.
Menyungkur, menggigit sepi.
Setelah nanar ia terhujam, tapi harapan masih tinggi.
Lagi, aku meminta.
Bersamai kami.
Jika bukan beban yang diperingan,
Maka buatlah pundak-pundak kami semakin kokoh.
Menyungkur, menggigit sepi.
Setelah nanar ia terhujam, tapi harapan masih tinggi.
Lagi, aku meminta.
Bersamai kami.
Jika bukan beban yang diperingan,
Maka buatlah pundak-pundak kami semakin kokoh.
Tuesday, 5 June 2012
tentang ilmu
Tarbiyah madal hayah, pendidikan sepanjang hayat!
Monday, 4 June 2012
ada masa depan yang suci, layak untuk diperjuangkan
Bersyukurlah karena masih ada hari ini...
Ketika kemarin harapan tak menjadi kenyataan,
Ketika kemarin ada kecewa yang menggigit,
Ketika kemarin jiwa terasa mengerdil,
Ketika kemarin rasa teramat pahit,
Ketika ada salah yang membebani diri,
Ketika ada pinta yang tak tergapai,
Bebahagialah karena masih ada hari ini untuk menjadikannya lebih baik.
Merapat pada Sang Sutradara hidup,
Berdamai dengan hati,
Berbuat dengan lebih ihsan...
Dan terus bergerak, bermanfaat, hingga lelah tak terasa sebagai lelah..
The show must go on... SEMANGAT!!!
NB: Makasi ya kakaaak! Saat yang tepat kala kau mengirim pesan ini :')
Sunday, 3 June 2012
Lalu, di antara itu semua, aku ada di mana?
“Aku khawatir terhadap suatu masa
yang rodanya dapat menggilas keimanan.
Keyakinan hanya tinggal pemikiran,
yang tak berbekas dalam perbuatan.
Banyak orang baik tapi tak berakal,
ada orang berakal tapi tak beriman.
Ada lidah fasih tapi berhati lalai,
ada yang khusyuk namun sibuk dalam kesendirian.
Ada ahli ibadah tapi mewarisi
kesombongan iblis, ada ahli maksiat rendah hati bagaikan sufi.
Ada yang banyak tertawa hingga
hatinya berkarat dan ada yang banyak menangis karena kufur nikmat.
Ada yang murah senyum tapi hatinya
mengumpat dan ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut.
Ada yang berlisan bijak tapi tak
memberi teladan, dan ada pezina yang tampil jadi figur.
Ada orang yang punya ilmu tapi tak
paham, ada yang paham tapi tak menjalankan.
Ada yang pintar tapi membodohi, ada
yang bodoh tak tahu diri.
Ada orang beragama tapi tak
berakhlak, dan ada yang berakhlak tapi tak bertuhan.
Lalu, di antara itu semua, aku ada
di mana?”
Wednesday, 23 May 2012
satu, tinggi
Menengadah mencari garis batas yang tak kunjung
kutemukan.
Jauh.
Dan kata Maha hanya menyujud pada-Mu
satu.
Melangit lagi.
Mencari cinta tertinggi.
Tapi janji-Mu dekat,
melebihi urat nadi.
kutemukan.
Jauh.
Dan kata Maha hanya menyujud pada-Mu
satu.
Melangit lagi.
Mencari cinta tertinggi.
Tapi janji-Mu dekat,
melebihi urat nadi.
Wednesday, 25 January 2012
mengapa aku begitu suka pagi?
Karena shalat di waktunya lebih baik dari dunia dan seisinya
karena padanya ada oksigen tanpa debu-debu berserak
karena di awalnya bisa kususun cerita dan mimpi hari
yang dirancang sambil menyeruput susu pagi
dengannya kumulai dengan doa
“bersamai aku selalu, Rabbi”
Astaghfirullah. Belakangan ini kayaknya saya sering kelewatan masa subuh. Jadi nikmat pagi kadang lepas begitu saja. Padahaaaal, terlalu sayang nikmat ini untuk tidak dirasakan. Suasana tenang, menyejukkan ditemani matahari yang terbit malu-malu... Kapan lagi ini kita temui kalau tidak di pagi hari? :)
ok that's all. saya mau kuliah dulu, hohoo
Saturday, 21 January 2012
belajar untuk tidak menjadi curang
Tahukah kawan, hari ini aku mendapat ilmu tentang tafsir salah satu surat yang indah dalam Al Qur'an. Nama suratnya, Al Muthaffifin, yang jika dibahasaindonesiakan artinya "orang yang berlaku curang". Apa yang membuatnya indah? Hmm, karena di sini ada pelajaran yang memberi kesan mendalam jika setiap manusia di muka bumi mau melaksanakannya, insya Allah kehidupan di bumi ini akan sejahtera.
Baik, sebelumnya kita simak dulu suratnya..
1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang,
2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
3. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
4. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
5. Pada suatu hari yang besar,
6. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
7. Sekali-kali jangan curang, karena Sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin.
8. Tahukah kamu Apakah sijjin itu?
9. (ialah) kitab yang bertulis.
10. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,
11. (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.
12. Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan Setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa,
13. Yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: “Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu”
14. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.
15. Sekali-kali tidak[1563], Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.
16. Kemudian, Sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.
17. Kemudian, dikatakan (kepada mereka): “Inilah azab yang dahulu selalu Kami dustakan”.
18. Sekali-kali tidak, Sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam ‘Illiyyin. [1564]
19. Tahukah kamu Apakah ‘Illiyyin itu?
20. (yaitu) kitab yang bertulis,
21. Yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).
22. Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (syurga),
23. Mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
24. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.
25. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya),
26. Laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.
27. Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,
28. (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.
29. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman.
30. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.
31. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.
32. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: “Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat”,
33. Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin. 34. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,
35. Mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
36. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Coba diresapi dalam-dalam tiap kata yang Allah rangkai secara apik dalam surat ini. Ada sebuah ancaman, kabar gembira, dan peringatan. Secara umum kita bisa bagi surat ini dalam 4 bagian:
pertama, menceritakan tentang Al Muthaffifin
kedua, menceritakan tentang Al Fujjar
ketiga, menceritakan tentang Al Abrar
keempat, pelecehan Allah untuk orang-orang yang durhaka.
Baik, sebelumnya kita simak dulu suratnya..
1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang,
2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
3. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
4. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
5. Pada suatu hari yang besar,
6. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
7. Sekali-kali jangan curang, karena Sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin.
8. Tahukah kamu Apakah sijjin itu?
9. (ialah) kitab yang bertulis.
10. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,
11. (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.
12. Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan Setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa,
13. Yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: “Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu”
14. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.
15. Sekali-kali tidak[1563], Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.
16. Kemudian, Sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.
17. Kemudian, dikatakan (kepada mereka): “Inilah azab yang dahulu selalu Kami dustakan”.
18. Sekali-kali tidak, Sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam ‘Illiyyin. [1564]
19. Tahukah kamu Apakah ‘Illiyyin itu?
20. (yaitu) kitab yang bertulis,
21. Yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).
22. Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (syurga),
23. Mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
24. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.
25. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya),
26. Laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.
27. Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,
28. (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.
29. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman.
30. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.
31. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.
32. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: “Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat”,
33. Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin. 34. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,
35. Mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
36. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Coba diresapi dalam-dalam tiap kata yang Allah rangkai secara apik dalam surat ini. Ada sebuah ancaman, kabar gembira, dan peringatan. Secara umum kita bisa bagi surat ini dalam 4 bagian:
pertama, menceritakan tentang Al Muthaffifin
kedua, menceritakan tentang Al Fujjar
ketiga, menceritakan tentang Al Abrar
keempat, pelecehan Allah untuk orang-orang yang durhaka.
Subscribe to:
Posts (Atom)