Tuesday 28 December 2010

refresh

kalau lagi nongkrong di depan mushalla,
inlah yang kuliat...

objek foto adalah gazebo depan grima FK, salah satu tempat nongkrongnya mahasiswa juga -selain mushalla, hehe
-foto diambil abis hujan, jadi keliatan seger- dan ada pohon2 yang bikin teduuh-


note: seneng deh, ngeliat mahasiswa lalu lalang yang menyibukkan diri di aktivitas kolegium
yaa, tandanya mahasiswa FK ga sekedar ngampus

o ya,
dan aku juga cinta Nurus Syifa as the refreshing corner, hehe ^^

Monday 27 December 2010

Langit



Tengadahkan wajah
Saat lelah
Jemput asa itu lagi
Bukankah kau punya mimpi?
Ukir lagi lengkung pelangi itu
Di langit tinggi
Kemilaukan lagi indahnya
Lalu biarkan jutaan mata peri
Berkerlip lagi

Malang, 27 Desember 2010

Sunday 26 December 2010

memaknai hujan

Saat ini hujan kembali menggubah melodi
Dengan datangnya malaikat Mikail
Yang membagi jatah rizki di  bumi
Hingga manusia tak perlu berdesakan antri
Dorong-dorongan
Atau saling injak
Percayalah, Ia telah membagi rizki dengan adil
Jadi tak perlu merasa tak kebagian

Heyhey, dan hujan telah menggelitik rerumputan untuk menari
Kini tertunduk-tertunduk malu
Menyimpul senyum
Dan pelangi sudah menanti untuk berganti posisi
Melukis indah si lain sisi
Tuh kan,
Tidak ada yang saling rebutan
Untuk mendapat pujian
Atau sekedar decak kagum

hari ini harinya BS deh :)



ayo zah, semangat buat materi selanjutnya,
fufu.. semakin dipelajari, terasa semakin banyak yang harus dibaca

Saturday 25 December 2010

amalya ist in Zitat

das ist ein Muss, um Respekt am Morgen
dies ist der Anfang,
dies ist die Zeit.

bahwa suatu keharusan kita untuk menghargai pagi
inilah awal
inilah saatnya!

puisi ayah bunda

lagi surfing.. dan menemukan puisi indah Abdurrahman Faiz
puisinya tulus dan 'berbeda'
lahir dari kepolosan jiwa kanak-kanaknya
ayo, kita baca sama-sama...

(judul puisinya sama dengan nama adindanya Faiz, Nadia...)

Kau bertanya padaku
tentang dua mata peri
Percayalah
binarnya tak seterang
mata bunda
kala menatap
dan menggenggam tanganmu
Pada setiap napasnya
bunda membuat matahari-matahari baru
dalam jiwamu

Kau bertanya padaku
tentang dua kaki gunung itu
Percayalah
kokohnya tak setegar
bahu ayah
kala memanggulmu
tanpa istirah
Pada setiap napasnya
ayah memancangkan tiang-tiang asa
agar langkahmu sampai pada bianglala

Dalam Dekapan Ukhuwah

-a book which is so recommended to be read, written by Salim A. Fillah-


"Karena saat ikatan melemah,
saat keakraban kita merapuh,
saat salam terasa menyakitkan,
saat kebersamaan serasa siksaan,
saat pemberian bagai bara api,
saat kebaikan justru melukai,

aku tahu,
yang rombeng bukan ukhuwah kita,
hanya iman-iman kita yang sedang sakit,
atau mengerdil.
mungkin dua-duanya.
mungkin kau saja tentu terlebih sering,
imankulah yang compang-camping...

Dalam dekapan ukhuwah,
kita mengambil cinta dari langit,
lalu menebarkannya di bumi.
Sungguh di surga,
menara-menara cahaya menjulang
untuk hati yang saling mencintai karena Allah.
Mari membangunnya dari sini, dalam dekapan ukhuwah...


"Sungguh setiap mukmin adalah bersaudara"

note: pingin segera baca bukunya :)

rapat kasma

agenda hari ini adalah rapat shurtcut UB ke Smansa Padang, membicarakan preparing buat promo kampus di sekolah tercinta..
sebagai 'pendahulu' alumni Smansa yang kuliah disini, kami ingin mengajak adek2 tuk mengecap dunia kampus disini, bersama kami... mengejar mimpi *cihuii

untuk adek2 tercinta, ditunggu yaa :)
from KASMA 1 Padang regional Malang


ziii~ng

ayoayo segera kejar
ketar ketir
*jangan panik. jangan panik
semakin dekat
cepatcepaaaaaaat

dan,
*fu..fu..fu

lalu, TING!
ingat: bersabarlah, jangan terburu-buru
tapi jangan terlalu santai juga

~astaghfirullahal'adziim, astaghfirullahal'adziim

Friday 24 December 2010

gumam anak rantau yang rindu pulang

duh, baru deh terasa salah satu tantangan besar hidup di perantauan adalah rasa rindu yang teramat pada orang-orang terdekat. Keluarga.

tahun ini keluargaku pada mencar. ayah dinas di ujung sumatera, aku di malang, adek pertama di bandung dan tinggallah ibu serta adek kedua di padang..
ya. awalnya biasa aja. tapi semakin lama tak berjumpa, rindu itu menjadi semakin samudera.. *banget.banget laah. intinya*

hal kecil yang berbeda.. dulu aku selalu hafal aktivitas ayah-ibu-adek2ku, jam segini aktivitasnya apa, baju2nya, kebiasaannya, bacaannya, ngambeknya, moody-nya, dan lain-lain dan lain-lain...
sekarang cuma bisa ngira-ngira. ayah-ibu-adek2 lagi ngapain yaa?
*memang sih bisa nelpon atau connect lewat dunia maya, tapi rasanya beda..
tapi, sebenarnya ini udah jadi konsekuensiku.

jadi, perjuangan di perantauan ini ga boleh asal-asalan!


dan tetap saja, aku rindu pulaang :')

ngeblog

baru baca beberapa blog temen-temen yang kebanyakan anak perantauan...
baca aktivitas selama ini, gurauan dan sesi curhat mereka
blog si haria... (it's almost about grey's and friends! ckck..)
blog kaka kelas yang semakin sibuk
blog temen PDB yang ngeluhin biosains
blog adek2 yang sedang menata hati
blog sahabat yang kini sedang menguatkan diri (kangen, kangen!)
dan blog2 lain yang menginspirasi
hwaah, jadi kangeen!!

note: aku jadi semakin cinta dunia blogging

Thursday 23 December 2010

kampusku sayang


enam bulan sudah,
dan aku semakin mencintai hidupku di kota ini,
di kampus ini...

BRAWIJAYA








dengan semua perniknya
dengan semua warna dan coraknya



dengan kebersamaan
dengan kolegalitas
dengan impian
dengan kepercayaan




dengan semua hal yang pada akhirnya aku syukuri karena Allah memilihkanku kampus istimewa ini

untuk berjuang

"We are Brawijaya, Salam Satu Jiwa Para Pemimpin Bangsa!
Kompak, Luar Biasa, FK Jaya!" :D

tataulang

berhubung sekarang lagi lbur,
akhirnya punya rencana bereskan kamar yang sudah terlihat seperti kapal pecah ini -efek dari berangkat pagi pulang sore mahasiswa baru-

dan setelah itu,
baru deh nyelam lagi di lautan Biosains

-Biosains, aku udah cinta kamu ni, ayo dong kita jadi sobat ^^

Your Seed-HSJ

Believe yourself you can get it on
Believe yourself you can make it up
Believe yourself shinjirun da
Believe yourself jibun jishin
Believe yourself you can get it on
Believe yourself you can make it up
Believe yourself shinjirun da
Believe yourself saigo made
Aimai na uwasa yori jibun
Shinjite mireba ii ja nai
Hontou ni yaritai koto kara
Kimi wa nigeterun ja nai?
Jinsei nante ieba
Mune ni omoku hibiku kedo
Suki na mono suki to ieru
Yuuki dake wa tebanashitara dame dayo
Akiramenai kimi ga ireba
Donna toki mo CHANCE wa aru
Monogatari wa owaranai
Never ending story yume wa tsuzuiteku
Never ending story yume wa tsuzuiteku
Believe yourself you can get it on
Believe yourself you can make it up
Believe yourself shinjirun da
Believe yourself jibun jishin
Believe yourself you can get it on
Believe yourself you can make it up
Believe yourself shinjirun da
Believe yourself saigo made
Reisei na taido yori motto
Midarete mitemo ii ja nai
Shinchou ni ikite mo kokoro wa
Shigeki motometerun ja nai?
Eien nante iuto
Kyuu ni tooku mieru kedo
Shiawase wa nanika wo ou
Michi ga areba kanjirareru mono dayo
Koko de wa nai soko e yukeba
Koko ni wa nai nanika ga aru
Kimi ga kimi wo shinjitara
Never ending story yume wa tsuzuiteku
Akiramenai kimi ga ireba
Donna toki mo CHANCE wa aru
Monogatari wa owaranai
Never ending story yume wa tsuzuiteku
Never ending story yume wa tsuzuiteku
Believe yourself you can get it on
Believe yourself you can make it up
Believe yourself shinjirun da
Believe yourself jibun jishin
Believe yourself you can get it on
Believe yourself you can make it up
Believe yourself shinjirun da
Believe yourself saigo made
____________________________________
Believe yourself,
You can get it on.
Believe yourself,
You can make it up.
Believe yourself,
Trust in yourself
Believe yourself,
Until the end.

Isn't it better to try believing in yourself
Rather than vague rumors? (oh yeah)
Aren't you running away from the things you really want to do? (oh yeah)

Calling it "life" makes
It echoes heavily in your chest,

Saying you like the things you do
You mustn't let go of the courage to do that

If you never give up
You will always have a chance.

The story won't end.
Never Ending Story
Your dreams will continue.
Never Ending Story
Your dreams will continue.

Believe yourself,
You can get it on.
Believe yourself,
You can make it up.
Believe yourself,
Trust in yourself
Believe yourself,
Until the end.

Rather than appearing calm
Wouldn't it be good to seem more disturbed?
Even if you live carefully,
Isn't you heart searching for stimulation?


When you say eternity
It suddenly seems far away,
Happiness foloows something
If there is a path, then you will be able to feel it.


It's not here but if you go there
There will be something that you can't find here.
If you believe in yourself
Never Ending Story
Your dreams will continue.

If you never give up,
You will always have a chance.
The story won't end.
(It won't end.)
Never Ending Story
The dream continues.
Never Ending Story
The dream continues.


Believe yourself,
You can get it on.
Believe yourself,
You can make it up.
Believe yourself,
Trust in yourself
Believe yourself,
Your own self

# the lyric was so excited, ngena banget kalau bilang "mau nyerah"
believe in my self, i'm stong!!

untuk dinda

dinda,
hati adalah panglima
maka berilah ia benteng terkuatmu
untuk menjaga dirimu

dinda,
jika ia mulai goyah
maka pancangkanlah dengan lebih kuat
kokoh dalam nurani
karena Ilahi

UAS oh UAS

gak terasa, udah hampir menggenapkan semester awal hidup dalam dunia perkuliahan kedokteran di kampus tercintaa
dan kini..
jengjeng!! UAS tiba, sodara-sodara...

ehm, emang sudah melewati satu minggu awal UAS, tapi perjuangan belum berakhir!
masih ada Public Health dan Biosains menanti di pekan selanjutnya

nah, kemaren saya sudah mulai nyicil2 sebagian materi Biosains 1. Niatnya sih mau sok-sokan begadang bealajar pake acara minum kopi segala. Tapi alhasil tubuh saya ternyata sangat tak bersahabat dengan minuman berkafein ini, dan sampe sekarang kepala jadi puyeng banget -padahal cuma minum beberapa teguk-.. ditambah pula insiden tumpahnya kopi -yang masih sisa 5per6 bagian-
-___-

agenda minum kopi memang tak dapat dilanjutkan
tapi, tapi.. Buat UAS:
 >>harus tetep SEMANGAT, REK! Bismillah...

Ia Melihat Dirinya dalam Diriku

Namaku Fildzah, anak pantai barat Sumatera yang belajar menapaki bumi di tanah yang baru, Pulau Jawa. Satu alasan kuat bernama pendidikan mengharuskanku tinggal jauh dari Ayah, Ibu dan adik-adikku untuk bertolak menuju tanah perantauan. Berat sungguh, tapi Ayah dan Ibuku yang perkasa selalu menguatkan, menyulap keluhku menjadi segenap rasa syukur bahwa aku memiliki mereka, dalam arti keberadaan di hatiku.



“di sudut semesta
kutitip doa berbalut cinta
yang menjulang ke langit syahdu
agar Ia bisikkan pada Ibu
betapa aku mencintanya”

Aku memanggilnya dengan kata yang sederhana. Ibu. Bukan mama, bunda, umi atau mami. Tapi Ibu. Dari dahulu aku tak mau menggantikan “panggilan cinta” untuknya itu dengan kata yang lain. Begitulah ibu memanggil ibunya, dan aku ingin ibu melihat dirinya dalam diriku saat ia memanggil ibunya pun dengan sebutan yang sama, Ibu.

Aku dan Ibu memiliki banyak persamaan. Kami terlahir sebagai anak pertama, memiliki adik yang terpaut selisih usia satu tahun, hobi melukis, pemalu,  gampang terharu, suka baca dan sebal jika buku rusak, jatuh cinta pada martabak dan bercita-cita menjadi dokter. Aku belajar melukis dari Ibu dan Ia selalu tersenyum bangga saat aku menjuarai berbagai lomba lukis. Dan saat aku diterima sebagai mahasiswa kedokteran, ibuku mengungkap bahwa ia pun dahulu mengimpikan hal yang sama, menjadi seorang tenaga kesehatan. Namun kisahnya memilih hal lain, hingga aku bertekad, “Tak apa, Bu. Biar aku yang mewujudkan cita-citamu. Insya Allah.” Maka, aku menyukai momen saat aku merebahkan kepala di pangkuannya, bertanya dan menanti kisah bagaimana ia kala muda dahulu. Jika mengingat itu, aku sadar betapa miripnya aku dengan ibu.

Masa depan yang terpancar
di nyala dadamu
kutahu
kau tak rela daun-daun harapan
gugur luruh menampar genggaman
(Sajak Segalanya Padamu Ibunda – Dharmawijaya)

Aku ingin ibu melihat harapan dan cita-citanya -mungkin perwujudan impian yang dulu ditinggalkannya- di dalam diriku. Dan dalam diri ibuku, aku ingin melihat lebih jauh lagi sosok Ibu sebagai fondasi yang selama ini menguatkanku atau memahami makna menjadi seorang perempuan, menjadi seorang Ibu.  
“Bu, nanda tak ingin memikirkan jauhnya jarak dua kota kita terpisah. Bu, nanda yakin bahwa kita tidak jauh. Karena sayang Ibu telah sampai, menjaga relung hati ini, menumbuhkan asa saat penat itu datang. Bu, rindu ini melangit tinggi…


… sebagai kado kecil di hari Ibu
Manusia perkasa yang melahirkan banyak matahari

NB:
sebenarnya tulisan ini diajukan dalam lomba essay memperingati Hari Ibu,
meski ga menang, NO problemo deh
finally, dengan editing di beberapa bagian, aku post disini :)

menangkap kata

finally,

setelah blog lama terlantar akibat lupa password,
kuputuskan membuat blog baru.
agar lahan nulis tercipta lagi...

::Sip, ayo mulai tuk menangkap kata lalu ikat dengan menuliskannya

ayoayo nuliis :D