Tuesday, 2 October 2012

Kalian (Tidak Bisa) Bakar Kami


Oleh: Fildzah Amalya*

Tadi
Empat puluh dentuman mengoyak mimpi
Padahal matahari belum mencumbu pagi
Gerimis pecah
Tangis patah terbelah
Memupus bulan yang kurus
Yang menggantung di malam kelam
Dan anak-anak tidak bisa sembunyi lagi
Di ketiak bapaknya
Pagi ini angkat senjata
Padahal, katanya kita sudah merdeka
Tapi rumput-rumput  jadi bisu
Bersama pesta pora rudal
Empat puluh lima ribu orang
Dipaksa keluar
Dan kota kami dibakar
“Besok kita pulang, Nak”
Merebut lagi merah putih
Jiwa kami masih terbakar
Nyalanya masih terang
Menjaga tanah darah air mata mata air bangsa ini
:
Palagan Surabaya
(2012)

*Penulis adalah mahasiswa kedokteran, menyukai kepenulisan, sejarah dan sastra. Aktif menulis dan mendeklamasikan puisi sejak SMA. Beberapa tulisannya sempat dimuat di beberapa media cetak lokal.

No comments:

Post a Comment