Sunday, 18 January 2015

Tuhan, Maaf

24 jam adalah jatah yang sama untuk masing-masing kita. Sebagian orang mampu menyelesaikan kewajibannya dengan sempurna, sementara yang lain tertatih mengeja tugas hingga batas waktu. Yang tertatih inilah mereka yang keluar tergesa dari pagi dan tumbang di malam harinya. Aktivitas padat, mengerjakan ini dan itu. Tapi rasanya masih saja tak kunjung selesai.
—-
Tuhan, maaf kami sedang sibuk. Mengejar dunia dan melupakan-Mu. Shalat kami lalai dan terseok di akhir waktu. Ngaji apalagi, hilang di memori kapan membacanya terakhir kali. Yang kami ingat hanya jadwal padat sedari mata baru saja terjaga pagi. Selalu saja pada akhirnya, kami lelah mengejar dunia. Yang tak sudah-sudah. Apa mungkin, ini tandanya berkurang berkah?
—-
Ah, na’udzubillah.

No comments:

Post a Comment