Sunday, 14 April 2019

[ GAME LEVEL 1 ] Day 11 Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

"Kebesaran hati mengakui kesalahan adalah salah satu bentuk penerimaan cinta.."

Lepas maghrib, ayah saya rutin mengaji dan mengulang hafalannya. Ayah kian bersemangat untuk menghafal Qur'an di samping merutinkan untuk shalat jama'ah di masjid. Alhamdulillah. Nah, di potongan ayat Surat Al Mulk, saya menangkap ada bunyi bacaan yang salah "Bukannya ini ya, Yah.." kemudian lanjut membacakan koreksi potongan ayatnya. Ayah diam, lalu membalik mushaf lalu menimpali "Ini tulisannya begini..". Ah, ternyata justru saya yang silap mengingat. "Oh, begitu Yah.. Maaf deh"

Yap! Manusia memang tempat salah maka kritik sebenarnya perlu disikapi biasa. Jadi ketimbang 'ngeyel' atau 'debat kusir', lebih baik diam sejenak dan menahan diri untuk merespon terlalu cepat terhadap kritik. Jika memang kita yang salah, berbesar hatilah. Toh itu tak akan menjatuhkan kita..

Di akhir percakapan kami, ayah berujar pada ibu, "Nah ini loh anaknya, kalau salah ya diakui. Bagus itu."

#hari11
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

[ GAME LEVEL 1 ] Day 10 Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

"Tugas kita selain berusaha adalah berbaik sangka pada tiap ketetapan-Nya.."

Hari ini saya mengangkat telfon dari seorang tante di pulau seberang yang akhirnya kembali memberi petuah berumah tangga. Kalau boleh sedikit jujur, belakangan saya agak menghindari chat dan telfonnya karena merasa diteror salah satunya dengan pertanyaan seputar kapankah janur kuning itu terbentang, haha.

Tapi nyatanya itu hanya kekhawatiran saya saja. Justru sebaliknya, beliau kembali membuka wawasan saya untuk menata diri untuk siap berproses. Bukan berarti saya tak pernah memulainya, namun ternyata saya perlu lebih banyak memberi ruang toleransi dan mendengad segala masukan yang menjadi bahan evaluasi diri.

Nasehat itu memang bentuk rasa cinta, maka menerimanya butuh telinga yang lebar dan hati yang lapang.

Perihal jodoh atau semua ketetapan Allah, tugas kita adalah baik sangka. Dia Maha Tahu Segala..

#hari10
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

[ GAME LEVEL 1 ] Day 9 Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

"Duduklah sini. Mari makan, mari bicara.."

Selepas diskusi beberapa bulan lalu, mulai yang ringan hingga serius terutama dengan orangtua disertai proses berlinang air mata. Alhamdulillah, saya dinyatakan lolos seleksi program Nusantara Sehat. Sebuah program Kementerian Kesehatan yang menempatkan tenaga kesehatan di daerah terpencil perbatasan kepulauan untuk membangun kesehatan daerah tersebut selama dua tahun.

Bukan hal yang mudah awalnya bagi ayah ibu kembali melepas anak gadisnya ke tanah rantau yang jauh untuk waktu yang lama. Saya tahu benar itu.

Maka hari itu saya memasak cookies saat menjelang makan malam. Sambil menyicip cookies dan ringan mengobrol, barulah saya memulai percakapan untuk memberitahukan ini pada orangtua.

Tetap kaget tentunya. Tapi setidaknya kekhawatiran Ayah Ibu berimbang dengan dukungannya.

Saya memberi jeda..

Ah besok saya akan buat resep lainnya untuk merayu izin mereka, agar saat ku berangkat akan kukantongi ridho mereka dengan mantap.

#hari9
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

[ GAME LEVEL 1 ] Day 8 Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

"It doesn't matter if you make mistakes, but learn from them.."

Setelah jeda yang teramat panjang antara setoran Game Level 1 dari hari ke-7 hingga ke-8 ini, saya kembali menulis.

Tahap Bunda Sayang ini selain menguji pemahaman terhadap materi, ia juga menguji konsistensi belajar dan berpraktik. Ternyata memang keistiqomahan itu "need effort to fight". Ia bermulakan dari mengharuskan diri untuk membiasakan sesuatu.

Saya pelan-pelan kembali belajar "menyimak" dengan baik, menutur dengan emosi yang cukup, dan mengurangi kata negatif. Meski tak jarang pula, terlupa dan terulang kesalahan bersikap. Sinyal komunikasi dalam keluarga saya tengah mencari sinyal terbaik, meski kadang frekuensinya gelombangnya kadang naik turun. Kita boleh salah, tapi kita tak boleh berhenti untuk belajar dan memperbaiki..

#hari8
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Wednesday, 3 April 2019

[ GAME LEVEL 1 ] Day 7 Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

"Da, mana helm biru yang biasanya dipake? Kenapa jadi helm hitam yang dipake? Hilang?", tanya saya tak lama setibanya adik perempuanku pulang, baru saja menutup pintu. Sontak ia menggerutu, "Ya ketinggalan di Prodi, terus tempatnya tutup. Sekarang tanggal merah. Da pake aja kirain itu helm bersama."

Waduh, saya tertegun.

Menyadari kalau.. Pilihan kondisi saya bicara sungguh tak tepat dan terburu-buru. Sebenarnya kalau dipikir pertanyaan saya sih biasa saja, tapi lawan bicara saya (adik) saat ini belum lepas lagi ia beristirahat dan bisa saja mood nya sedang tak baik. Alhasil ditanggapilah pertanyaan ini dengan emosi. I know that I am still not choosing the right time.

Huhu, self reminder dan evaluasi lagi nih. Semoga besok tak lagi terulang dan lebih jeli lagi meraba situasi.

#hari7
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Tuesday, 2 April 2019

[ GAME LEVEL 1 ] Day 6 Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Seni berkomunikasi itu memang dua arah dan timbal balik. Sejak berusaha saling membenahi komunikasi kami sekeluarga agar menjadi lebih produktif, tentunya tak henti untuk saling mengingatkan.

Hari ini saya berencana "mengganti jadwal tidur" usai dinas malam sebelumnya dan baru pulang pagi, lalu siang hari ini pula saya ada shift dinas sore mulai pukul 2 siang. Artinya saya punya beberapa jam untuk istirahat. Menjelang adzan dzuhur, sebelum pergi ke masjid ibu berkata "Yang, ayo bangun. Shalat dzuhur dan siap-siap, nanti buru-buru lagi dan ga nelat". "Katanya ga mau diomeli", beliau menimpali. Aku tersenyum kecut.

Jadilah siang ini aku bangun dengan lebih ringan dan ikhlas tanpa ibu perlu menggerutui aku yang kerap mengolor waktu berangkat kerja. Ibu memberi contoh untuk menyampai pesan dengan tenang dan meminimalisir marah. Maka respon terbaik adalah segera bangkit, bergegas, ucap terimakasih dan tunjukkan wajah sumringah pada ibunda.

Pada materi komunikasi yang proses belajarnya sepanjang hayat, ia membutuhkan kesungguhan. Karena sesungguhan itu perlu ditunjukkan dan tak sekedar diucapkan.

#hari6
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

[ GAME LEVEL 1 ] Day 5 Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Sebuah quote di status medsos seorang kawan menyentil saya, "Jangan ada gadget di antara percakapan kita. Karena ada istri yang berharap keluhnya didengar. Ada suami yang menanti peluhnya dihargai. Ada anak yang merindu waktunya dibersamai."

Waktu tak akan bisa diputar, dan hidup kita yang sesungguhnya adalah saat ini. Maka menghargai hidup kita salah satunya adalah memanfaatkan sebaik-baiknya dengan orang tersayang. Masa berlalu, anak tumbuh besar dan di waktu yang bersamaan orang tua kita akan menua.

Aktivitas masing-masing anggota keluarga kami membuat sebagian waktu habis di luar rumah. Namun setelah ku amati, ada momen waktu berharga dimana kami sekeluarga bisa saling duduk bersama tukar cerita. Yakni, selepas shalat isya pada saat jam makan malam. Maka saat "prime time" ini saya memulai untuk mengurangi/ atau bahkan tidak memegang gadget. Karena memegang gadget membuat kita tergoda untuk mengotak-atik, membuka fitur dan seterusnya lalu akhirnya jadi acuh tak acuh menanggapi pembicaraan kan. Ternyata, tidak ada percakapan yang terlalu sederhana jika kita bersungguh-sungguh menyimak sepenuh perhatian, semuanya istimewa!

#hari6
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Sunday, 31 March 2019

[ GAME LEVEL 1 ] Day 4 Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Hari keempat game Komunikasi Produktif hari ini membuatku tertefun. Pasalnya hari ini waktuku di rumah bertatap langsung dengan orangtua dan adik di rumah singkat sekali. Hmm..

Sepagi ini, sudah bersiap untuk mengikuti seminar kedokteran dari pagi hingga lepas ashar. Adik berangkat ke kampus, ayah dan ibu jogging di Car Free Day (CFD). Pulang ganti baju, langsung berangkat pengajian pekanan hingga maghrib. Lalu pulang lagi-lagi untuk gantinbaju dan bersiap berangkat dinas malam sebelum isya.

Maka PR saya berikutnya adalah membangun komunikasi produktif sekalipun di waktu yang singkat. Agar interaksi kami berkualitas tentunya.

#hari4
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Saturday, 30 March 2019

[ GAME LEVEL 1 ] Day 3, Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Kemarin saat dinas malam di Rumah Sakit, ada salah seorang pasien di antar orangtuanya datang. Gadis kecil 5 tahun yang mengamuk hingga menjelang saya datang.

Saya sapa pelan, "Halo, namanya siapa". Sejurus si gadis diam sejenak menatap saya tajam. Ibu di sampingnya berujar, "Itu ditanya dokter siapa namanya, Nak". Tapi si anak langsung memukul ibunya dan kembali berteriak.

Ya, menemui anak yang takut kepada tenaga kesehatan itu kerap saya temui beberapa kali. Kuncinya sebenarnya sama seperti menghadapi pasien lain. Jujur. Jangan sampai anak merasa dibohongi.

Nah jadi daripada saya bilang "Nak, ga akan disuntik, ga akan diapa-apain kok".. Maka saya pilih, "Oke sekarang Bu dokter ingin adek diam dulu, biar ibu dokter dengar suara paru-parunya". Lalu karena masih juga ia mengamuk, saya tambah "Kalau masih nangis, nanti ga kedengaran nafasnya sayang". Perlahan tangisnya reda meski masih sesenggukan. Dengan cepat saya letakkan diafragma stetoskop di dadanya. Oke, aman. Barulah saya berujar, "Bagus ya, karena kita bekerjasama dan kamu lebih tenang."

Saat si anak dan orangtuanya sedang menunggu obat diracik dan ia telah sepenuhnya tenang, saya hampiri sambil usap kepalanya, "Nah, tak apa kan? Nanti minum obat, lekas sembuh ya"

#hari3
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Friday, 29 March 2019

[ GAME LEVEL 1 ] Day 2, Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Memasuki hari kedua game level 1 kelas Bunsay. Setelah satu hari sebelumnya, saya dan adik perempuan semata wayang berkompromi untuk memperbaiki interaksi kami, hari-hari berikutnya adalah uji komitmen.

Pagi ini sepulang dinas malam, saya mendapati rumah sepi. Rupanya adik sudah berangkat kuliah. Saya temukan kamar masih berantakan, beberapa barang masih berserakan. Jika sebelumnga bila menghadapi ini, saya akan ngomel-ngomel kenapa belum dibereskan, maka sepagi ini saya memilih saving energy untuk membereskan. Ternyata benar, 10 menit saja beres.

Menjelang maghrib, adik sudah pulang kuliah. Kami buka percakapan ringan. Berbekal mantra "intonasi dan suara ramah" nyatanya alih-alih mengungkit perihal tadi pagi. Ditambah dengan "menunjukkan empati" tentang bisnisnya yang akhir-akhir juga cukup menyita waktunya. Ah, barangkali memang tadi sedang sibuk nian. Hingga saya rasa perlu mencari 1000 alasan untuk berbaik sangka dibanding marah tanpa arah seperti sebelum-sebelumnya. Kita bangun atmosfer hangat dulu.

Esok pelan-pelan saja akan kusampaikan. Sekarang, bersabaar saja dahulu..

#hari2
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Thursday, 28 March 2019

[ GAME LEVEL 1 ] Day 1, Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif

Bismillahirrahmanirrahiim

Setelah melalui pemanasan dalam kelas Pra Bunsay, hari ini adalah hari pertama menjalani tantangan. Huh hah! Excited dan menikmati keseruan karena kami dibagi dalam beberapa peer group yang lebih kecil, memungkinkan curhat dan bertukar cerita lebih intens.

Tantangan atau kita sebut ini sebagai game,  akan dilakukan dalam beberapa hari berturut2, sehingga kerasa naik kelasnya.

Tantangan games pertama sebagai permulaan ini adalah belajar ngobrol. Belajar bagaimana mengemas lalu menyampaikan pesan, kepada pasangan dan anak. Well, buat member yang belum menikah macam kelas kami ini, teknik ini bisa diterapkan pula ke anggota keluarga yang lain. Karena ngobrol yang baik itu kan dimulai dari orang terdekat.

Problem komunikasi saya dulunya adalah seputar pilihan kata dan intonasi, plus emosi. Terutama jika dalam kondisi lelah, saya kerap menggunakan kalimat majemuk yang tidak produktif dan negatif. Intonasi yang meledak bahkan ekspresi yang tak sabar. Maka tugas kali ini diubah menjadi kalimat tunggal, sederhana dan tentu saja positif. Karena kata-kata sebenanya adalah energi.

Jadi meski dalam perjalanan banyak ditemui trial and error atau forget and remember, maka semuanya adalah proses menuju perbaikan.

Dan pada adik perempuanku, hari ini dimulai dengan ku meminta maaf atas kesalahan sebelumnya lalu saling berkomitmen untuk menjadi lebih hangat dengan emosi yang membangun tanpa harus bersitegang seperti sebelumnya. Dibalasnya dengan kata yang sama. Berarti kami bersepakat. Setidaknya, kami sudah memulai untuk saling berjanji  saling instropeksi diri. Untuk hari ke depan, jangan lagi pasang wajah gusar saat tiap kata kita terujar, ya Dik.

#hari1
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional