“Tertatih langkahku, terengahlah nafasku, terkoyaklah jiwaku, sirna semua azzamku, tenggelam diriku ya Allah, semakin jauh ya Allah dari kesucian fitrahku.” Justice Voice-Futur
Astaghfirullah. Ada apa dengan aku yang sekarang? Menggebu dalam memperbaiki diri, tapi di lain sisi iman rasanya morat-marit. Seiring usia, ilmu, dan kepercayaan yang bertambah seharusnya aku semakin kuat. Dan sedemikian berat hal itu memang hanya bisa diatasi dengan iman yang tangguh. Lalu bagaimana kabar imanku sekarang? Rasanya aku mengerdil, rombeng dan compang-camping...
Banyak ilmu yang belum diamalkan. Banyak maksiat yang memapar raga. Banyak amal yang tak terjaga.
Astaghfirullah. Mengapa sedemikian berantakannya? Hingga aku jadi sering gelisah, sering marah, acap hilang arah. Berulangkali proposal janji taubat kulangitkan, tapi aku sering kalah pada nafsu untuk jadi pura-pura lupa.
Astaghfirullah. Untuk shalat yang belum rapi. Padahal amal ini yang menjadi benteng diri. Tapi aku seakan-akan mencongkel dan merusaknya sendiri.
Astaghfirullah. Dan dengan sedemikian dosa yang kulakukan, Allah masih menutupi aib-aibku. Jika dosa meninggalkan tanda buruk di zahirnya, maka diri pastilah buruk rupa dan busuk baunya. Tapi Ia tak ciptakan demikian. Ia benar-benar Maha Penyayang.
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS Arrahman)
Danl tiap waktu akan dimintai LPJ-nya. Duhai Allah, aku tergugu lagi.
Astaghfirullah. Mengapa air mata sulit sekali jatuh, apakah hati terlanjur beku?
Duhai Rabbi.. aku tak suka resah ini, gundah ini. Aku benci amalku yang sering lalai. Waktuku yang sering nol manfaat. Aku sebal pada diriku yang jadi bebal nasihat. Aku benci keadaan ini.
Tapi, aku tahu kau tetap Maha Mengampuni, selalu. Sungguh Allah, perkenankan aku jemput hidayah-Mu...
NB: untuk imanku yang naik-turun,
memang kita butuh muhasabah itu
No comments:
Post a Comment