Saturday, 25 December 2010

puisi ayah bunda

lagi surfing.. dan menemukan puisi indah Abdurrahman Faiz
puisinya tulus dan 'berbeda'
lahir dari kepolosan jiwa kanak-kanaknya
ayo, kita baca sama-sama...

(judul puisinya sama dengan nama adindanya Faiz, Nadia...)

Kau bertanya padaku
tentang dua mata peri
Percayalah
binarnya tak seterang
mata bunda
kala menatap
dan menggenggam tanganmu
Pada setiap napasnya
bunda membuat matahari-matahari baru
dalam jiwamu

Kau bertanya padaku
tentang dua kaki gunung itu
Percayalah
kokohnya tak setegar
bahu ayah
kala memanggulmu
tanpa istirah
Pada setiap napasnya
ayah memancangkan tiang-tiang asa
agar langkahmu sampai pada bianglala

No comments:

Post a Comment