Sunday 3 November 2013

Belajar dari Bandara

#Sering membeli yang tak benar-benar kita butuhkan. Saat melihat sepotong donat dan cappucino yang benar-benar utuh tak dimakan lalu berujung pada tong sampah

#Sungguh berbeda suasana duduk di stasiun dengan ruang tunggu bandara. Di bandara orang-orang sibuk dengan gadget masing-masing, bahkan anak-anak. meski mereka duduk bersebelahan, menguatkan dugaan banyaknya orang yang semakin individual. Di tengah riuhnya stasiun, orang-orang ramai saling bertukar sapa, salam dan cerita.

#Profesional adalah bekerja sesuai tepat, karena ada hak dan urusan orang pada diri kita. Pun sebaliknya. Sebuah maskapai delay boarding bahkan sampai tiga jam di beberapa kota dalam waktu yang sama. Mau tidak mau para penumpang harus menunggu, dan semua tanpa ganti rugi.

#Lakukan yang kau tahu. Bila tak tahu, maka cari tahu-lah

*randomcontemplation*

Sore ini dalam penantian boarding Jakarta menuju Surabaya, malam pekan awal November. Tidak selamanya membosankan, kita makin bisa merenung dalam-dalam saat menunggu. Diiringi instumen lagu yang tak saya kenal, tapi entah di kepala justru memutar lagu Laskar Pelangi. Fiuh, sepertinya baru saja bergelora rindu pada keluarga kunang-kunangku :')

No comments:

Post a Comment