Sunday 8 April 2012

Ilalliqa’

12, kita melingkar. Dalam iring tilawah setiap pekan.
Tidakkah engkau lihat senyum lepas, canda paling murni, doa paling puji, dan mata paling binar dalam tatap kita?

Dulu…
Dikira tak lagi jumpa namun dalam rencana-Nya ternyata jumpa lagi pada senyum wajahnya yang tetap sama…
Hingga akhirnya kita dipersaudarakan (ingatkah ini layaknya Muhajirin dan Anshar, saudariku)
Atau kala episode yang tak lengkap, saling bertanya kemana saudari kita?
Atau tentang satu malam di rumah kita, engkau pastilah ingat apa materinya? Tidak main-main, militansi!
Ingatkah pelukan erat di ujung acara lalu kita bertekad melengkapi juang yang semula hanya sepertiga?

---
Semua telah direkam dalam tiap episode ukhuwah kita.
Satu hal yang PALING kucinta, adalah kita tak perlu menjadi orang lain, menjadi DIRI SENDIRI saja. MURNI dan JUJUR.
Lalu kemana lagi ku menumpah rasa kalau bukan disini, karena engkau sungguhlah mengerti.
Dan akhirnya, meski kita telah ditunjuki jalan masing-masing, tetap rekam bahwa kita bersaudara.
Agar engkau selalu ingat saudariku, rabithah yang kita baca malam itu. Semoga Allah melingkarkan kita lagi di surga.

“Sesungguhnya Engkau tahu bahwa hati ini telah berpadu, berhimpun dalam naungan cinta-Mu.

Malam meja makan sebagai perpisahan 8/4/12
#always, MD ent. :’)

No comments:

Post a Comment