Berikrar menjadi seorang muslim adalah ketinggian martabat manusia yang sesungguhnya, sebuah janji pada diri dan tentunya pada Sang Rabbi untuk ber-Islam dengan segenap daya. Menjadi Islam adalah pencapaian tentang hakekat dan harga diri untuk tunduk hanya pada Yang Maha.
Dan ada sebuah rasa yang harus melingkupi itu semua. Malu (al haya'), sebuah rasa tak ingin direndahkan ataupun dipandang buruk oleh pihak lain. Malu adalah persoalan harga diri dan gengsi. Malu adalah instrumennya para mukmin menjada diri dan hati mereka dari dosa maupun maksiat. Dengan tegas Baginda Rasul berpesan "Setiap agama ada akhlaqnya, dan akhlak Islam adalah haya' " (HR Malik, Ibnu Majah, Baihaqi).
Utamanya malu adalah pada Sang Khaliq. Rasa malu untuk mengkhianati-Nya, rasa malu untuk menduakan-Nya dan rasa malu untuk melanggar-Nya. "Sesungguhnya sebagian yang didapatkan manusia dari perkataan nabi-nabi terdahulu ialah, 'Jika kamu tak memiliki malu, maka berbuatlah sesukamu!' " (HR Bukhari)
Jika sampai saat ini masih berani menentang-Nya, cari lagi dimana malu kita?
No comments:
Post a Comment