Wednesday, 26 December 2012

sibuk apa?


Semalam saya dedang ada waktu luang sebentar.. Screen scrolling, yap! Chat dengan seorang kakak kelas jaman SMA. Penasaran, saya bertanya, “Sibuk apa..?”

Jawabnya, "Alhamdulillaah, kalo sekarang kesibukannya: pagi-sore (7.30-17.00) ngantor. Di sela-sela waktu berusaha buat fitness 3-5x seminggu, olahraga lain (jogging, renang), bisnis (internet marketing, jualan).ngajar, belajar, dll...
Itu yang duniawinya, yang tentunya berusaha tidak mengurangi prioritas buat akhirat.. Hhehe"

*wah, kalau itu saya sepakat mas bro!!!*

"Bekerjalah untuk duniamu seakan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan engkau mati esok pagi.”

Aku Ingin Selamanya Muda


Mencipta kebaikan, selalu ada gemuruh di dadanya karena hati akan selalu terusik menengok kebatilan. Menatap kemungkaran,  ia jengah. Dengan tangan, kata-kata dan doa ia mencegah. Ia sebegitu takut, namun berbuncah pula rasa cinta pada Rabb-nya. Ini yang dititipkan pada kita para muda, agar selalu ada semangat membara. Karena sejarah telah mencatat kejayaan dunia dan peradaban, terlanjur mempercayakan perubahan di pandangan mata tajam para muda.. Maka seberapa pun panjang usiaku, aku ingin muda sepanjang masa!

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rosul Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tujuh golongan manusia yang Allah akan menaungi mereka dibawah naungan-Nya, di masa tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, laki-laki yang hatinya terpaut di masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah; berjumpa dan berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang perempuan yang terpandang dan cantik, kemudian ia berkata, “sungguh aku takut kepada Allah”, orang yang bersedekah dengan suatu sedekah kemudian ia menyembunyikannya, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan orang yang mengingat Allah saat sendirian lalu air matanya mengalir.” (HR al-Bukhari (no. 1357) dan Muslim (no. 1031)

Wednesday, 19 December 2012

bersaudara

Bersaudara karena Allah...
Ukhuwah kita seindah itu.

NB: dek Rian kelas 4 dan dek Dimas TK nol besar yang ketemu di Gajayana gang 4 sore tadi :)

buku hari ini

Semua mampu merawat, tapi tidak semua mau
#bacaanhariini

Tuesday, 18 December 2012

Sabilillah

Jangan dilarang
Orang yang melayang pandang
Ke sabilillah

: ia sudah tau resah nyata semesta
seringai malam bumi kita


Jangan ditahan
Orang yang ingin melempar diri
ke sabilillah

: ia sudah tahu ramuan cinta yang firdaus
juga rejam rintangan itu


Jangan dinanti
Orang-orang yang pergi
ke sabilillah

: ia sudah tahu ke mana
harus menjual nyawa

(Helvy Tiana Rosa, 1992)

Wednesday, 12 December 2012

Tipe Kepribadian: Pemikir Analitis


Tipe Pemikir Analitis adalah orang-orang pendiam dan tidak banyak bicara. Mereka suka menggali hingga ke dasar masalah – rasa ingin tahu adalah dorongan terbesar mereka. Mereka ingin tahu apa yang menyatukan dunia jauh di dalamnya. Mereka tidak butuh lebih banyak untuk kebahagiaan mereka karena mereka adalah orang,orang yang rendah hati. Banyak ahli matematika, filsuf, dan ilmuwan merupakan tipe ini. Tipe Pemikir Analitis tidak suka kontradiksi dan ketidaklogisan; dengan kecerdasan mereka yang tajam, dengan cepat dan menyeluruh mereka menangkap pola, prinsip, dan struktur. Secara khusus mereka tertarik dengan sifat mendasar segala hal dan penemuan-penemuan teoritis; bagi mereka, tidak penting apakah mereka harus menerjemahkannya menjadi tindakan-tindakan praktis atau membagi pemikiran mereka kepada orang lain. Tipe Pemikir Analitis suka bekerja sendiri; kemampuan mereka untuk berkonsentrasi lebih menonjol dibanding tipe kepribadian yang lain. Mereka terbuka dan tertarik pada informasi baru. 

Tipe Pemikir Analitis hanya memiliki sedikit ketertarikan pada masalah sehari-hari – mereka selalu agak seperti „profesor linglung“ yang rumah dan tempat kerjanya berantakan dan hanya mengkhawatirkan diri sendiri dengan hal-hal dasar seperti kebutuhan fisik ketika hal itu menjadi sangat tidak bisa dihindarkan. Pengakuan atas karya mereka oleh orang lain juga memegang peranan penting bagi mereka; secara umum, mereka cukup mandiri dalam hubungan sosial dan sangat mengandalkan diri sendiri. Oleh karena itu tipe Pemikir Analitis sering memberi kesan kepada orang lain bahwa mereka arogan atau congkak – terutama karena mereka tidak ragu untuk melontarkan isi kepala mereka dengan kritik mereka yang biasanya pedas (sekalipun beralasan) dan rasa percaya diri mereka yang tak tergoyahkan. Orang-orang di sekitarnya yang tidak kompeten tidak akan lolos dengan mudah dari mereka. Namun barangsiapa berhasil memenangkan rasa hormat dan ketertarikan mereka akan mendapatkan orang yang jenaka dan sangat cerdas untuk diajak berbincang. Pasangan yang membuat seseorang takjub dengan pengamatannya yang tajam dan selera humornya yang getir.

Butuh waktu sebelum tipe Pemikir Analitis bisa berteman, namun biasanya mereka akan berteman seumur hidup. Mereka hanya butuh sedikit orang di sekitar mereka. Kemampuan yang paling penting bagi mereka adalah kecocokan dan dengan demikian memberi mereka inspirasi. Kewajiban sosial yang terus-menerus dengan cepat membuat mereka jengkel; mereka butuh banyak waktu sendiri dan sering menarik diri dari orang lain. Pasangan mereka harus menghargai ini dan mengerti bahwa ini bukan karena kurangnya kasih sayang. Begitu mereka sudah memutuskan menyukai seseorang, tipe Pemikir Analitis adalah pasangan yang setia dan dapat diandalkan. Namun demikian, Anda jangan mengharapkan romansa dan ekspresi perasaan berlebih dari mereka dan mereka jelas akan lupa ulang tahun pernikahan mereka. Namun mereka selalu siap menyambut malam yang diisi dengan perbincangan menggairahkan dan segelas anggur lezat!


source: http://www.ipersonic.net/id/15.html

Wednesday, 5 December 2012

jdug


Alhamdulillah, baik-baik saja.

Setelah rasanya sempat agak syok pasca "terbang" dari sepeda kesayangan, si "Azizah" pagi beberapa hari silam. Dan menyisakan memar di dagu dan dua lutut. Dan si "Azizah" kayaknya harus istirahat beberapa hari di rumah sebelum reparasi, sabar ya nunggu sesi elektif selesai dulu.

Sekarang setiap kali ketemu orang dapat teror pertanyaan, "Fiiiiiil, dagumu kenapa? Abis distempel?" zzzzz banget dah, haha.

Sekarang saya kembali pada rutinitas, jalan sehat. Oya alhamdulillahnya lagi, nikmat kaki itu rasanya subhanallah banget :D