Friday 25 January 2013

sampai lelah itu...



     وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ 
الْعَظِيمُ

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar".
(QS:9 Ayat:111)


mau menyemangati diri:
"Berlelah-lelahlah, Zah.. Sampai kelelahan itu lelah mengikutimu."

hah

harus melakukannya dengan PASSION
dengan begitu kamu punya mimpi, cita-cita, energi dan alasan berbuat
bukan ikut arus
atau "menang-menangan"

kalau cuma jadi follower mah semua orang bisa

#catatankecil

Thursday 24 January 2013

NOW!

Jika selalu menunda selalu ada momen terlambat untuk berkarya
ayolaaah, engkau bukan harus melakukannya nanti.

tapi SEKARANG!

Thursday 10 January 2013

Catatan Kecil 142: [Keresahan] tentang Ukhuwah kita hari ini


Kawan, kemarilah sejenak
Sejenak saja
Kemarilah, ada yang ingin kusampaikan padamu

Kawan, 
Aku rindu masa-masa itu
Saat ukhuwah tak lagi dipertanyakan
Saat pemahaman selalu menjadi landasan

Kawan, 
Aku rindu masa-masa itu
Saat menjaga bukan leluasa memandang
Saat mengayomi bukan bombardir perhatian dan curhatan,
bukan juga pembelaan sepihak
Saat keakraban bukan kata-kata mesra berdalih sastra
atau bahkan senyum gelak tawa yang penuh siasat kemaksiatan
Saat koordinasi bukan berbincang ber-dua-dua-an, berlama-lama pula

Izinkan aku bertanya, kawan
Adakah yang salah dengan ukhuwah kita?
Adakah hijab kita sekarang tergeser kepentingan-kepentingan kita?

"ini penting nih!"
"nggak bisa kalau nggak kayak gini!"
"ana terpaksa harus bersikap seperti itu!"
"bukan ana yang memancing lebih dulu!"
pertanyaanku,
seberapa penting tho? seberapa darurat?
nggak bisa atau dibuat 'nggak bisa'?
seberapa terpaksa?

Izinkan aku bertanya,
Bagaimana suasana hati kita 
saat semua melebur baur menjadi satu?
Baik-baik saja kah?
Bangga, karena termakan modernitas zaman?
Menangis terisak karena hatinya sakit,
imannya terluka, nuraninya tidak terima
lalu berteriak, "Aku tak mau disakiti! Cukup!"

Ini bukan soal kultur, kawan
Sekali lagi ini bukan soal kultur
apalagi globalisasi
Ini soal keimanan
Carikan aku contoh dari Nabi
yang membenarkan fenomena ini
dengan alasan kultur Makkah dan Madinah tidak sama
Mungkin aku yang bodoh soal Siroh

Karena ikhtilah hari ini bukan hanya di dunia nyata kita
Karena ikhtilath hari ini bukan cuma di jejaring sosial dunia maya
Tapi ikhtilath hari ini merasuk dalam hati-hati kita
Teraktualisasi di lisan-lisan kita, jemari-jemari kita,
telinga-telinga kita, mata-mata kita
Karena yang ber-ikhtilath itu
HATI nya
tetapi tidak merasa karena sudah biasa

Untuk saudaraku yang tidak sepakat dengan yang kusampaikan, 
Jika ikhtilath adalah solusi ukhuwah
apalagi solusi dakwah
Semoga ada yang BERANI bertanggungjawab
Atas setiap hati yang hadir dan terlibat
Bagaimana suasana hatinya
Bagaimana rasa imannya
Dimana rasa malunya
Di jalan mana sebenarnya ia memperjuangkan dakwah

Untuk saudaraku yang bersepakat dengan ini,
Mari kita kembali ke rasa-rasa awal
Rasa-rasa awal pertama kali masuk dalam barisan ini
Yang mempersatukan kita karena iman
Bukan karena yang lain
Sehingga,jika iman kita compang-camping
Lalu apalagi yang hendak kita persatukan?

Untuk saudaraku yang tidak tergabung keduanya,
Segeralah embuat pilihan
Jangan berdiri di persimpangan jalan
Aku khawatir dirimu mundur ke belakang
Atau hilang diterkam buasnya godaan jalan keimanan

Terimakasih kawan
Engkau mau mampir sejenak kemari
Semoga tumpukan kata-kata ini
tersampaikan di tempatnya
Jika ia berguna, simpan baik-baik di kepalamu,
di kamarmu, di buku-bukumu
Kunci baik-baik di brankas hatimu
Jika ia tak berguna, buang ia di tempat sampahmu
jangan dibuang sembarangan

Sampai jumpa di Jalan Iman

--------------------------------------------------------
ditulis bukan karena merasa paling tahu dan layak memberitahu
          tetapi karena keprihatinan zaman
          menyaksikan prajurit yang gagal paham realitas medan
          bukan karena tidak pernah salah
          tetapi karena belajar dari berjuta siasat kesalahan dan pembenaran diri
          bukan tidak menyadari 'tak ada ikhwah yang tak retak'
          tetapi sadar dan taudiri, setiap yang retak harus diperbaiki, 
          bukan dibiarkan retak lalu dimaklumi
end

ditulis oleh mba Ita Roihanah, syukran ya mba :")

Wednesday 9 January 2013

jargon

ini cita-cita saya. amiin ya Rabb ^___^b

dari vekky :*

Let's do our best for one another ^^ for us..


Sorry for being a bad friends for this whole time, but I'll try my best ^^
and thanks for always stay right next to me~
may god bless us ^^
Uhibukunna fillah :*

:x:x:x
A fake friend will take your secrets to others, A true friend will take your secrets to his grave.

bengong (?)


Jika kamu ngerasa banyak nganggur dan waktu kosongnya, ayo segera cari aktivitas!
Karena bila kita tak menyibukkan diri dalam kebaikan, fitrahnya kita akan disibukkan dalam keburukan.

dan kalau mau dipikir-pikir lagi, sebenarnya kewajiban kita itu jauh lebih banyak daripada waktu yang tersedia (Hasan Al Banna).
Yosh!

Tuesday 8 January 2013

masa muda

Terinspirasi dari blog seorang kakak...

Kurcaci Muda (Eps.2)


oleh: Hesthi Rahmadhani Al Fajri

Benar
Aku temui banyak cinta, banyak sekali bahkan
Berada dalam bianglala mu
Bersamamu, mencoba memahami warna warna itu
Meraba, dan berpikir......

Sejenak
Nyaman memang,
Hanya menikmati tubuh ini berputar mengikuti poros bianglalamu

Sayangnya waktu kita telah selesai,
Penumpang lain menginginkan kita turun
Ya, penumpang lain......
Tidak sepantasnya kurcaci kecilmu ini merengek

Hanya bisa berperang dengan batinku sendiri
“Bianglala itu terlalu indah untuk mereka”
Aku sadar, terlalu angkuh aku mengatakannya

Memandangi antik kepompong.....
“Bukankah, semestinya kau juga bermetamorforsis seperti kepompong ini?”, katamu padaku.
Tidak, tegasku

Aku hanya ingin jadi ulat saja
Kepompong tidak punya impian, tapi ulat punya impian jadi kupu kupu yang mampu membuat dunia jadi indah

Ketika aku telah menjadi kupu kupu,
Hanya satu pintaku padamu
Suatu saat nanti bolehkah aku duduk bersama, dalam bianglalamu lagi?


NB: puisi saya (http://merindulangit.blogspot.com/2013/01/kurcaci-muda.html) berbalas, ternyata... semangat dik! ^___^

pahlawan itu kata-katanya beda

“Yang sakit itu Sudirman, panglima Besar tidak pernah sakit”
-Jenderal Besar Soedirman

being a 3rd med student

"You will feel like you do not belong. You will have moments when you question your choice to be here. You will feel incompetent. You will see, hear, and do things that will challenge yourself in this profession. Simply put, third year is hard. You will feel miserable. The year is a systematic destruction of the soul.
But in the end, you are rebuilt."

Kurcaci Muda


Hey dik,
Bukankah kau temui sebanyak cinta
Dalam rona bianglala
Dalam dua bola matamu ada mentari
Yang terang menyala-nyala
Bersama semangat yang kau bagi
Setiap pagi

Hey dik,
Dan semua tanya yang terlontar
Serasa dahaga yang tak berkesudahan
Selalulah seperti itu
Dengan begitu kau begitu ingin tahu

Hey dik,
Pun bersiaplah menjadi kakak
Bagi adik-adikmu kelak
Tapi ingatlah bagi kakak-kakakmu
Engkau tetaplah adik

Selalu…
Seperti yang disampai kakak kita
“Mumpung masih muda”

Dalam dekap langit cinta, 7 Januari 2012
#karena kita saudara

Friday 4 January 2013

Syafakillah


"Syafakallahu syifan ajilan, syifan laa yughadiru ba'dahu saqaman..."
"Semoga Allah menyembuhkanmu secepatnya, dengan kesembuhan yang tiada sakit selepasnya..."



Lekas sembuh wahai diri.. Semoga Allah gugurkan dosa bersama sakit ini. Jadi, nikmati saja ya #pukpuk
NB: Ba'da hujan-hujanan, dapat satu set baju ganti dari saudara. Ahh.. jadi lebih hangat rasanya (dalam arti denotasi dan "kehangatan" ukhuwah ini... :D

ayo makan satenya! ;p