Monday 30 July 2012

Taubatnya adalah Pembuktian Cinta


Namanya Ikrimah bin Abu Jahal. Semasa kafir, ia termasuk orang terdepan yang sangat memerangi kaum muslimin. seperti ayahnya. Hingga saat terjadi Fathu Makah, Ikrimah melarikan diri keluar Mekah. Ia marah, malu, takut. Namun salah seorang bertanya pada Ikrimah dan menyuruhnya kembali ke kota kelahirannya itu dengan menjamin bahwa Rasulullah sungguh pemaaf dan tiada menaruh dendam.
Ikrimah akhirnya berbalik ke Mekah dan menemui Rasulullah. Benar, Sang Nabi memaafkannya. Ikrimah haru. Lalu tergugahlah hatinya mengucap syahadat. Lalu sambil bercucuran air mata mengatakan, “Ya Rasulullah, sebelumnya tidak ada orang yang paling kubenci kecuali engkau. Namun setelah aku bersyahadat tidak ada orang yang kini kucintai selain engkau.”
Ikrimah benar-benar menyesal akan dosanya. Setiap hari ia bertaubat, meminta ampun pada Allah dan sungguh-sungguh memperbaiki dirinya. Hingga setiap kesempatan beramal diusahakannya untuk dipenuhi. Tibalah salah satu perang Yarmuk, antara muslimin dan orang kafir. Ikrimah bersegera maju ke medan perang, bersiap menjemput syahid. Namun ia menangis pilu, “Apakah dengan syahidku nanti aku bisa menebus seluruh dosaku? Apakah Allah memperkenankanku masuk surga?”. Merasa pengorbanannya belum cukup, ia akhirnya melepas baju perangnya. Turun berlaga tanpa pakaian pelindung. Dan di sakaratul maut dengan seratus tusukan di tubuhnya, ia merintih lagi “Apakah aku bisa menebus dosa-dosaku?”.
Salah seorang sahabat yang melihatnya sekarat mendekati hendak memberi Ikrimah minum. Ia masih gusar, “Berikan air ini pada saudaraku yang lain”. Hingga syahid menjemputnya.
Begitulah seorang hamba. Raja’ dan khauf hanya pada Allah yang mendorongnya gundah pada dosa-dosanya. Bahkan syahid baginya belum lagi cukup untuk menebus. Ia bertaubat dengan, karena, dan untuk cinta pada Rabb-nya.
(Kajian Sore Ramadhan oleh Ustadz Dwi Aprianto)

Sunday 29 July 2012


Usai sharing dan diskusi bersama seorang kakak kelas, sepulangnya ia dari konferensi kepemimpinan. Dan melihat karya orang-orang yang ia ceritakan -jadi tertegun-
Well, I have to be more serious nih!!!!

Saturday 28 July 2012

Pulang

Pagi ini,
ditelfon ayah sama ibu, dan disuruh segera pulang.
sampai diancem dipesenin tiket *hehe*

iya bu, yah..
ananda akan pulang! segera ^^b

Pondok Ramadhan 1433 H


23/7/12: 1st day
I do like this exactly. Youth looks honest with their selves. “My Life” with their program has given me finding my passion again to be close with the Junior High School teen’s world in Ramadhan. Well, let’s face the next wonderful five days :D
 --

24/7/12: 2nd day
Honestly, not too different with yesterday. They were like usual, crowded -___-” But I enjoyed it as well :)
Overall, that was amazing, made me want to be a teacher, yey! Enw, we have to be stronger to face the challenge tomorrow, 2nd year JHS. More energy, huh?
 --

25/7/12: 3rd day
Pesantren Ramadhan has been one of my activity these last 3 days. And today is not same as I taught before, they are friendly for real. We sang Asmaul Husna, read juz 30 Qur’an together and in the spare time did quiz contest. They are agog, interest to every single question. So do I!
nb: I’ve found the fit strategy to handle the problem about the long distance and transportation. To minimize tiredness like 1st day or make the cost efficient than the 2nd day. Hoho
--

26/7/12: 4th day 
It was a great time to met you again today. Finally, we have finished the quiz, so congratulation for C team! We also have seen your honest face with a hearty crying in Muhasabah session when remembered about faults. And like yesterday you called me, “Bu..” as your mentor. It means a lot, dear.
Sincerely yours, 8H :)
NB: also get well soon for Fatur!
--

27/7/12: 5th day
It’s Friday. Thanks Allah, 9th grade students became the sweet one today. We shared, laughed and played guessing game. Don’t forget about having a challenge to apply one of ayah in the Qur’an (Do not procrastinate the Shalat like Surah Al Ma’un ayah 5 is the example). How the result? Let’s see tomorrow.
Aha, in the class, we also had an agreement, and they became very cooperated as well. I doubtless they were more mature, growing up to be an adult before leaving JHS. Although I found two of them had played firecracker, grrr.
NB: hey, tomorrow is the final day :-(
--

28/7/12: 6th day, final day!
Alhamdulillah. Having experience to get close with students (feel like be younger again, haha). The last tutorial by one of stand-up-comedy-man, fun and fresh. All these days were well done, insya Allah.
NB: See you next year friends, may Allah give this lovely occasion again.

All class 7, 8 and 9 H (hem!), thank you for your cooperation and spirit these six days. You are amazing, guys! \m/
Pondok Ramadhan SMPN 18 Malang with "My Life"

Friday 27 July 2012

Sebaik-baik Rencana

Bukan tanpa alasan Ia titipkan aku di kota ini
Bukan seperti inginku di ujung sebaliknya sebelah barat
Rencana-Nya tiada pernah semena-mena
Sungguh
Hanya kita saja
Yang tergesa-gesa menuntut

Padahal,
segalanya akan indah pada waktunya
Jadi nikmati saja tiap wangi aromanya
Dan lukisan pada kelopaknya

:)
Pada kisah keterjerembaban pasir pada bumi
Bahwa ia telah tertarik gravitasi
Ia harus jatuh lagi untuk kesekian kali
Meretas di ketinggian dua meter lalu kembali lagi
Tersungkur bersama peluh matahari

Aku tak punya enegi. Ia menguap habis tadi siang.
Lalu dada ini makin sesak saja

Thursday 26 July 2012

Have I been a Good Leader

Sudah coba jadi pemimpin? Memimpin dirimu sendiri? Bagaimana jadinya?
Sudah pernah mencoba multifokus? Mengerjakan sesuatu secara bersamaan? Bagaimana jadinya?
Sudah pernah merasa dikejar deadline yang menuntut? Dibentak sana-sini? Dimarahi atas kesalahan yang tidak kau lakukan? Dikambinghitamkan? Bagaimana jadinya?
Sudah pernah menyelesaikan tanggung jawab orang lain yang tiba-tiba menghilang? Sudah pernah mendamaikan pribadi yang berselisih? Sudah pernah memerankan diri sebagai ‘jembatan’?
Sudah pernah menjadi ‘pendengar’? sudah pernah bercerita kepada-Nya? Sudah pernah peduli dengan regenerasi seorang penerus? Sudah pernah menghabiskan waktu mengurusi hal yang bahkan bukan tanggung jawabmu, tapi kau tetap memprioritaskan berada disana tanpa alasan yang jelas?
Bagaimana rasanya?
NB: Sebuah refleksi tentang arti menjadi pemimpin. Seorang teman saya menulis note ini dalam tumblr-nya, lebih lengkapnya bisa di-klik di sini

puk puk

Rasulullah itu menyayangi anak-anak.. Kita gimana?

Wednesday 25 July 2012

Qawiyul Jism


Dari sahabat Abu Hurairah, Bersabda Rasulullah SAW, “Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah dari mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi”(HR. Muslim)

Makanlah...

Halo sobat, setelah seharian berpuasa ingin rasanya melahap semua makanan yang terhidang di meja. Namun buka puasa bukan waktunya "balas dendam" atau "sikat abis makanan" ya. Makanlah secukupnya saja, sehingga lambung tidak kaget menerima makanan langsung dalam porsi banyak. Oya makan terlalu banyak juga punya efek buruk membuatmu mengantuk saat shalat tarawih. Gak lah yaw!

Dan jangan lupa, berbukalah dengan yang manis ^^

Ayo Kita Al-Ma'tsurat

Dzikir Rasulullah pagi dan petang :)

Sahur yuk

Biar puasa kuat, inget sunnah Nabi kita. Sahur, dan sesuai anjuran Rasululah memperlambat waktunya. Tips dari saya, makanlah secukupnya (jangan terlalu banyak atau sedikit). Penuhi kebutuhan gizi tubuhmu, dan protein bagus untuk menyimpan energi dalam waktu lama.

Happy fasting!

Belajar Puasa

Inget pertama kali belajar puasa? Ternyata belajar kita adalah sebuah proses, pembiasaan.
Dulu rasanya sehari puasa itu lamaaaaa banget. Apalagi kalau udah siang terik *glek, hauuus* Tapi kalau udah tiba waktu berbuka, whoaa... Nikmatnya tiada dua!

Pasukan "Pembangun" Sahur

Anak-anak laki-laki di Indonesia sepertinya kerap menjadi Pasukan "Pembangun" warga buat sahur. Pun juga di Padang, anak-anak sering melakukan ini di bulan Ramadhan. Mengingatkan saya pada anak dan remaja Masjid Nurul Awal yang sampai rela bertanggang di masjid lalu dini harinya keliling kelurahan Gunung Pangilun bikin "keramaian"... Dan adik cowok saya juga demikian.

"Sahur.. Sahur..."

Tuesday 24 July 2012

Monday 23 July 2012

Warning!


Tak akan terjadi jika aku tak sebenar yakin, tak sungguh-sungguh menancapkannya di alam bawah sadar hingga membuatnya selalu terbayang-bayang. Saat bangun hingga tidur. Satu hal, menyesal adalah saat tidak melakukan (padahal aku bisa) namun terlalu sering aku menunda. Dan saat menyadari itu, semua terasa menyesakkan.

#Note to my self as well

Sunday 22 July 2012

Subuh Ramadhan

Heningnyanya selalu syahdu berhias senandung Qur’an dan kokok ayam. Rindunya selalu biru yang bertalu-talu. Dan dzikir al-Ma’tsuratnya selalu menemui gugu. Pun dingin yang menusuk-nusuk telah menjanjikan sejuta nikmat daripada berkelung selimut hangat.
..Ashshalaatu khairum minannaum…, adzan dari masjid seberang

Selalu Saja Ada Cinta


Tetaplah tersenyum karena masih banyak karunia yang ada padamu
Tetaplah melangkah karena engkau masih kuat tuk berpijak
Tetaplah berkarya karena engkau masih punya banyak kesempatan
Tetaplah menyapa karena engkau punya banyak sahabat
Tetaplah beramal karena engkau masih punya ruang-ruang kebaikan
Tetaplah bersyukur karena engkau masih punya kehidupan
Tetaplah berharap karena engkau masih punya Allah

Pada nasehatnya, kutemukan cinta. Semangat sehangat mentari, yang ia kirim di pagi hari. Uhibbuki ;)

Penciptaan: Tanda bagi Mereka yang Berakal


Di subuh gugu, para sahabat menunggu Rasulullah di masjid untuk mengimami mereka. Namun setelah beberapa saat, beliau tak kunjung datang. Maka salah seorang sahabat, Bilal, mendatangi rumah sang Nabi dan mendapatinya bertumpah air mata. Hingga membasahi janggutnya yang mulia.
Bilal tak tahan melihatnya, lalu dengan menangis pula ia bertanya, “Wahai Nabi, apa yang membuatmu menangis sedemikian rupa?”
Sang Nabi menjawab, “Sesungguhnya telah turun ayat padaku…
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” -QS ‘Ali Imran: 190

Tuesday 17 July 2012

khusnudzan


Berprasangka itu melelahkan.
jadi mari diganti saja,

bukankah memperbaiki itu terasa lebih menyenangkan?
---
seperti awan yang tak pernah mempersangkai hujan
yang kadang datang
bisa dengan tanda
atau tiba-tiba

tapi bukankah ada hadiah hujan dengan rinaninya
segores indah lengkung pelangi
di langit tinggi?

:)

Saturday 14 July 2012

lunch

Pulang belajar nyetir mobil, lanjut makan siang bareng Wanty.
Pertama kali ke WSS (Waroeng Steak and Shake) setelah sekian lama rencana ga terlaksana akibat selalu antri dan penuh.
Ehm, mahal juga ternyata, tapi gak apalah sekali-sekali.

belajar nyetir

Kala menemani Wanty belajar nyetir mobil untuk pertama kali...

too much Capsaicin

Kebanyakan makan cabe itu bikin ga keren, saya pun pernah mengalaminya.
Peut melilit dan resiko diare -_______-
urmm. Tapi mengapa cabe begitu nikmat?

Friday 13 July 2012

Surat Ukhuwah


Bumi Allah, Sya’ban 1433 H

Bismillah.
Dengan nama-Nya kumulai untai pena merajut ukhuwah bersamamu, saudaraku…
Bila matahari masih diizinkan Allah membiaskan embun untuk mengurai warna bianglala, maka izinkan pula aku memetik satu ronanya agar aku sampaikan padamu. Engkau ingin warna apa?

Merah yang membara, jingga yang merona,kuning yang merenda, hijau yang mempesona, biru yang mengangkasa, nila yang tempias atau ungu yang lugu. Sungguh ia tak hadir tanpa cinta, saudaraku.

Ya, tapi cintamu sementara, memang. Sepertiku. Bila tak kita tata dan hujam cinta kita pada-Nya yang satu. Mungkin saja kita nanti akan menjadi musuh bagi satu dan yang lain di hari berbangkit. Kau tak lagi saudaraku, begitu pun sebaiknya. Kita tak lagi berdekatan, menggenggam jemari dan tersenyum hangat. Kau bahkan tak mengenali rupaku, apalagi bilang aku cinta. Tapi jangan, sungguh ku tak ingin seperti itu. Semoga kita tak akan pernah menjadi demikian.

Ada perkecualian, kata Rabb kita. Semua akan menjadi musuh kecuali orang-orang yang mencintai karena-Nya. Hingga ikhlas dan sabar-lah yang akan menjadi batu-batu bata pembangun menara ukhuwah, menjulang ke langit cinta-Nya. Maka aku berdoa semoga Allah izinkan kita bertetangga di surga-Nya, kelak. Hingga kita kekalkan cinta yang sementara itu menjadi abadi karena Ia membersamai.

Lalu,
Apalah lagi hadiah terindah bagi seorang mukmin, bila bukan saudaranya?
Benar, saat Rasul kita bersabda, “Mukmin yang satu dan yang lain bagai bangunan yang saling mengokohkan”. Betul juga, sabdanya yang lain, “Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin yang lainnya.” Engkau mengokohkan bangunan diriku, dan darimulah aku bercermin.

Saudaraku,
Bila aku masih terlalu picik membungkus kesalahanku dengan manajemen kata afwan, sungguh kini aku mohon maafkan. Bila masih banyak kebaikan yang belum terbalaskan, maka aku mohonkan Rabb kita membalas berlipat ganda.

Aku tak mampu berjuang sendiri, maka aku membutuhkanmu.

Sesungguhnya Engkau tahu, bahwa hati ini telah berpadu, berhimpun dalam naungan cinta-Mu. Bertemu dalam ketaatan, bersatu dalam perjuangan, menegakkan syariat dalam kehidupan. Kuatkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya. Terangilah dengan cahaya-Mu yang tiada pernah padam. Ya Rabbi, bimbinglah kami.”

Mengapa dakwah tak dipikulkan saja pada Muhammad, padahal ia satu-satunya manusia yang mendekati sempurna. Nyatanya sendiri tidaklah cukup. Tentu aku pun demikian, membutuhkanmu saudaraku.
Syukran wa afwan

NB: Surat ini adalah salah satu penugasan yang sebenarnya dibuat dengan spontan. Di luar dugaan, menjadi surat ukhuwah terbaik di Daurah bulan Juli ini. Alhamdulillah.

Air Mata



Salah seorang teman pernah bilang,

"Saat menemui masalah, usahakan kamu tidak menjadi pihak yang menangis. Cukup diam, lalu berpikirlah memecahkan masalah itu."

Tapi dia makhluk logika. Jadi aku tak sepenuhnya sepakat. Bukan karena logikanya. Tapi nyatanya aku merasa perlu menangis sepuasnya di hadapan-Nya, karena aku memiliki batas kuasa. Ada hal-hal yang hanya bisa kulepas dengan takluk di depan-Nya dalam buncah ar mata, tanpa berkata-kata. Dan entah, setelah itu sebagian dadaku menjadi lega.

13 Juli, kemarin



“Bismillah.

Selamat ulang tahun adeel...
Sukses buat akademik, lapangan, karir, ekonomi, and all…
Semoga Allah berikan kesejahteraan lahir batin, kesehatan, keteguhan hati…
Jadi anak yang berbakti, saudara yang sabar dan penyayang, sahabat sejati, pemimpin yang ditinggikan…”

#salamsayangselalu
ayang

*klik. Message sent.

Beberapa jam kemudian…

“Makasih yang. Doa yang sama buat ayang.”